Mohon tunggu...
aryanovandi
aryanovandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang Serang

Teknik Electro

Selanjutnya

Tutup

Sosok

listrik sebagai penunjang pendidikan dan ekonomi

16 Desember 2024   19:07 Diperbarui: 16 Desember 2024   21:41 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto swityard gardu induk :(foto sendiri)

Listrik memegang peranan yang sangat vital dalam menunjang pendidikan dan perekonomian 

masyarakat, terutama di era digital saat ini. Stabilitas pasokan listrik menjadi salah satu indikator utama kemajuan suatu negara, karena hampir semua aspek kehidupan modern bergantung pada energi listrik. Tanpa listrik yang memadai, pendidikan dan ekonomi, khususnya di daerah-daerah terpencil, akan sulit berkembang. Oleh karena itu, memastikan ketersediaan listrik yang stabil dan merata adalah tugas bersama yang sangat relevan dengan nilai-nilai Pancasila.


Listrik dalam Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, listrik memungkinkan terciptanya lingkungan belajar yang lebih efektif dan efisien. Sekolah-sekolah membutuhkan listrik untuk menjalankan alat-alat teknologi seperti komputer, proyektor, dan internet. Di era digital seperti sekarang, pembelajaran daring menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan. Anak-anak di kota besar memiliki akses mudah ke perangkat belajar berbasis teknologi karena ketersediaan listrik yang memadai. Namun, hal ini sering tidak dirasakan oleh siswa di daerah terpencil, yang masih harus berjuang dengan minimnya fasilitas listrik. Ketimpangan ini menjadi tantangan besar dalam mewujudkan keadilan pendidikan di Indonesia.
 
Nilai-nilai Sila ke-3 (Persatuan Indonesia) sangat relevan dalam konteks ini. Pemerataan akses listrik adalah salah satu wujud nyata untuk menciptakan persatuan, karena semua anak bangsa berhak mendapatkan kesempatan pendidikan yang setara, tanpa memandang lokasi geografis. Dengan listrik yang stabil dan merata, anak-anak di pedesaan memiliki peluang yang sama untuk berkembang seperti anak-anak di kota, sehingga tercipta keadilan sosial yang selaras dengan semangat Pancasila.

Selain itu, listrik juga mendukung pengembangan pendidikan berbasis inovasi dan teknologi. Laboratorium sains, pusat-pusat pelatihan teknologi, hingga universitas yang mengandalkan penelitian berbasis alat-alat canggih semuanya membutuhkan listrik yang andal. Hal ini menunjukkan bahwa listrik bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga motor penggerak untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi di tingkat global.

Listrik dalam Ekonomi
Selain pendidikan, listrik juga menjadi kunci utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Di era digital, banyak usaha kecil hingga besar bergantung pada listrik untuk menjalankan operasional sehari-hari. Misalnya, industri manufaktur memerlukan listrik untuk menjalankan mesin-mesin produksi, sedangkan usaha kecil seperti toko online membutuhkan listrik untuk menjaga konektivitas internet dan layanan digital mereka. Tanpa listrik yang stabil, kegiatan ekonomi akan terganggu, dan produktivitas masyarakat pun menurun.

Hal ini sangat relevan dengan **Sila ke-1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)**, di mana manusia memanfaatkan sumber daya yang dianugerahkan oleh Tuhan dengan bijaksana. Sumber daya listrik harus dikelola dengan baik agar memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, sekaligus mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Keberadaan listrik yang memadai juga membuka peluang ekonomi baru, terutama di sektor energi terbarukan. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi angin, surya, dan hidro sebagai sumber listrik. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, bukan hanya listrik yang dihasilkan lebih ramah lingkungan, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat lokal. Pendekatan ini mencerminkan harmoni antara manusia dan alam, yang sejalan dengan semangat Pancasila.

 Hubungan Harmonis dengan Alam
Namun, dalam pemanfaatan listrik, kita juga harus menjaga keseimbangan dengan alam. Ketergantungan terhadap energi fosil telah menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti polusi udara dan pemanasan global. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan, seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. Pemanfaatan energi terbarukan tidak hanya mendukung stabilitas pasokan listrik, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.

Pendekatan ini sesuai dengan semangat **Sila ke-5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)**. Semua rakyat Indonesia berhak menikmati listrik yang bersih dan berkelanjutan, tanpa merusak lingkungan tempat mereka tinggal. Pembangunan kelistrikan yang bertanggung jawab akan menciptakan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam.

Kesimpulan :Secara keseluruhan, listrik tidak hanya menjadi kebutuhan teknis, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan moral. Dalam pendidikan, listrik membuka jalan bagi pemerataan akses belajar dan kemajuan teknologi. Dalam ekonomi, listrik menjadi tulang punggung untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja. Namun, semua ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, sehingga manfaat listrik dapat dirasakan oleh generasi saat ini dan mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun