Mohon tunggu...
Aryani SriRamadhani
Aryani SriRamadhani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Blind Mom yang hobinya belajar dan bercita-cita bisa bermanfaat untuk orang banyak.

Owner dari usaha Ayam Geprek Petukangan, Sambal IBOO dan Blind Coffee Specialty. Barista tunanetra yang suka menulis, jalan-jalan, makan juga masak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Disabilitas = Fakir Miskin?

11 Mei 2023   23:00 Diperbarui: 11 Mei 2023   23:02 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah kami yang sedang dikunjungi oleh teman-teman tunanetra Lebaran lalu mendadak ramai oleh gelak tawa. Berawal dari cerita Mbak Sofi yang mengaku heran dan bingung kenapa ia tiba-tiba suka dikasih uang di jalan. Tak mau kalah teman-teman lain dengan semangat juga ikut membeberkan pengalamannya. Saat itu termasuk kami tuan rumah ada sekitar lima belas orang tunanetra, percaya enggak? Hampir semua pernah merasakan pengalaman diberi uang di jalan. Tentu dengan nominal dan kondisi berbeda. Yap, termasuk aku.

Kadang kami berpikir, kami ini dikasih uang di jalanan karena wajah kami yang memelas, atau karena ?pakaian kami yang kurang pantas, atau karena mengira kalau kami ini adalah peminta-minta? Kalau karena wajah yang memelas, mmm... gimana ya? Ini kan sulit di kontrol. Banyak teman tunanetra yang mengalami kondisi tidak melihat sejak lahir. Kadang ia tidak tahu ekspresi memelas seperti apa. Kebanyakan momen pemberian uang itu saat menunggu angkutan umum, berjalan di jalan raya, saat keluar masjid. Mungkin saat bengong nunggu angkot wajah terlihat memelas kali ya?

Kalau karena pakaian yang kurang pantas, kawan kami berpakaian rapi dengan setelan kemeja dan celana bahan siap ke kantor juga tak luput dari pemberian tiba-tiba itu hahaha. Kalau dikira peminta-minta kami kan enggak bawa-bawa kaleng atau sejenisnya itu. Tapi rata-rata bilang kalau pemberian ini untuk sedekah.

Apa kami marah?

Dari keseluruhan teman yang datang tidak ada yang menunjukkan kemarahan, yang ada geli, heran juga bingung. Ini maksudnya gimana? Karena gue udah kece masa digenggenggemin uang seribuan? Hahaha. Hal kayak gini bikin kami malah introspeksi diri. Berarti ada yang janggal dari ekspresi, pakaian atau gaya kami. walau ada yang nyeletuk enggak apa-apa deh dikasih tapi uangnya yang gedean. Karena nominal dikasihnya itu random banget dari seribuan sampai sejutaan. Hahaha.

Tapi apa terus kami bisa dianggap fakir miskin? Disabilitas itu sebenarnya hanya bentuk keaneka ragaman dari masyarakat. Itu artinya kondisinya sama saja seperti orang pada umumnya,yang berbeda hanya kondisi fisik, mental atau sensori tak bisa berfungsi dengan baik. Ini artinya diantara disabilitas memang banyak yang memerlukan pertolongan terutama teman-teman dengan kategori berat atau ganda. Tapi ada juga teman-teman yang bekerja baik formal maupun non formal. Ada juga yang baru mengalami disabilitas sehingga perlu waktu untuk bisa mandiri secara keuangan. Kenapa? Karena fase awal disabilitas biasanya adalah fase terberat karena bisa dalam kondisi putus sekolah, mengalami PHK atau ditinggal pasangan.

Jadi boleh enggak kasih uang ke disabilitas di jalanan? The choices is yours. Tapi kalau pendapat aku, lebih baik uang itu disalurkan ke yayasan, organisasi atau komunitas terpercaya yang mengurusi teman-teman disabilitas. Karena biasanya lembaga-lembaga tersebut tidak hanya memberi uang tunai tapi juga memberikan pelatihan ketrampilan, mengadvokasi pemerintah dan masyarakat juga mengajak teman-teman disabilitas mencari ilmu akhirat. Dan semua tak akan bisa berjalan tanpa dana yang cukup.

Tapi lagi-lagi pilihannya ada di tangan teman-teman. aku pernah merasa pada titik terbawah trus dikasih uang tunai itu rasanya mau nangis juga. Ternyata Allah tolong dari arah yang tak disangka-sanga. Terus doain yang ngasih enggak putus-putus. Satu lagi pesanku, kalau mau ngasih tanya dulu kira-kira teman disabilitas tersebut mau terima enggak? Karena di zaman canggih kayak gini, bersyukur banyak teman-teman yang udah bisa kerja formal, jadi PNS, ASN dll. Jadi mereka sudah mandiri financialnya.

Tapiiii.... terima kasih ya untuk niat baiknya. Serius kami enggak marah koq, apalagi jumlahnya lumayan hehehe

yuk ceritain pengalamanmu bersama teman disabilitas di kolom komentar!

Dari seorang Blind Mom yang terus berusaha agar bisa bermanfaat untuk orang banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun