[caption id="attachment_192822" align="aligncenter" width="618" caption="Gadis-gadis cilik nan cantik"][/caption] Fotografi portrait itu kategori fotografi yang paling sering kita lakukan. Berbeda dengan memotret model atau fashion yang harus didandani dan diarahkan sesuai dengan karakter yang dibawakan, foto portrait menampilkan sesuatu yang alamiah apa adanya tetapi mengutamakan ekspresi wajah. Manusia mulai bayi hingga dewasa adalah objek untuk foto jenis ini. Namun dari sekian jenis foto portrait, memotret anak kecil alias kids photography adalah hal yang menarik. Rata-rata orang akan merasa senang dan terhibur melihat anak kecil karena gayanya yang polos, lucu dan nggemesin. Sungguh sayang apalagi jika tidak diabadikan dalam sebuah foto. Hanya mungkin kita harus lebih gesit dalam menggerakkan kamera karena anak kecil biasanya aktif sekali, tetapi bagi saya mereka itu selalu tampak fotogenik dengan gaya apapun. Foto dengan warna-warni yang terang atau cerah biasanya paling cocok untuk foto anak kecil. Anak kecil biasanya senang difoto, jadi tidak perlu susah-susah untuk minta izin. Seperti saat saya mengikuti acara ‘Street Photography for Walk Autism’ di Epicentrum Walk, Rasuna Said, Jakarta sekitar dua bulan lalu. Ada 3 gadis kecil (mungkin masih balita) yang sedang bermain di taman. Saya berjalan mendekat dengan kamera di tangan, karena di situ tampak orang lain tampak sedang mengambil gambarnya juga. Mereka langsung bergaya bak seorang foto model. Wajahnya cantik-cantik dan sepertinya bukan orang Indonesia. Bicaranya juga memakai bahasa inggris. [caption id="attachment_192823" align="aligncenter" width="525" caption="Lincah"]
[/caption]
Saya pikir mereka pasti anak-anak orang kaya dan bukan orang pribumi. Benar saja ketika saya tanya baby sitternya, anak-anak itu tinggal di Lippo Karawaci, mereka memang asli orang asing. Ada yang bapaknya menjadi GM di salah satu perusahaan di Indonesia. Ada juga yang blasteran Medan dan New Zealand dan ternyata si cantik ini memang sudah jadi model cilik di majalah bapaknya. Kalau sudah besar bisa kayak ‘Cinta Laura’ nih.
[caption id="attachment_192824" align="aligncenter" width="524" caption="Wajah oriental"]
[/caption] [caption id="attachment_192825" align="aligncenter" width="525" caption="Asli eropa"]
[/caption] [caption id="attachment_192826" align="aligncenter" width="350" caption="Si cantik blasteran Medan-New Zealand"]
[/caption] Mungkin mereka sudah terbiasa difoto dan sepertinya berbakat jadi model. Meskipun belum kenal dan tidak bisa berbahasa Indonesia, mereka tidak merasa canggung dan takut. Bahkan setiap kita akan berhenti memotretnya, gadis-gadis mungil ini selalu berteriak
“ones more!!!” sambil tetap bermain dan bergaya. Gantian sayanya deh yang capek motretnya hehe Ketika sedang hunting foto di “Pasar Kaget Ramadhan di Bogor” sekitar setahun yang lalu, secara tidak sengaja saya juga mendapatkan foto anak-anak. Sebenarnya saya tidak berniat memotret anak kecil, tapi karena melihat teman saya sedang dikerumuni anak kecil, saya jadi ikut-ikutan. Awalnya anak-anak itu tampak malu-malu, tapi lama kelamaan minta difotoin terus, apalagi bocah laki-laki yang usianya paling muda. Mereka juga tampak begitu fotogenik dan lucu meskipun bukan wajah-wajah blasteran atau luar negeri seperti foto-foto saya paling atas. [caption id="attachment_192829" align="aligncenter" width="300" caption="Bergaya"]
[/caption]
[caption id="attachment_192828" align="aligncenter" width="300" caption="Malu-malu"]
[/caption] [caption id="attachment_192830" align="aligncenter" width="300" caption="Ekspresif"]
[/caption]
[caption id="attachment_192831" align="aligncenter" width="300" caption="Foto bersama seorang teman"]
[/caption] Saya memang sering memotret anak kecil, termasuk memotret kepokan saya sendiri. Lihat deh keponakan yang ganteng-ganteng dan bikin gemes ini. Ada yang sudah mengerti dengan kamera jadi sudah bisa bergaya. Dan kalau sudah selesai memotret pasti pingin cepat-cepat melihat dirinya sendiri di kamera. Ada yang acuh tak acuh. Ada juga yang memang belum mengerti difoto, dan malah nangis. Tapi tetep aja ya kelihatan bagus dan lucu. Waktu itu saya pakai lensa fix 50 mm/f 1.8 jadi hasil fotonya lumayan tajam. [caption id="attachment_192832" align="aligncenter" width="368" caption="Keponakan : Elru (1), gaya narsis"]
[/caption]
[caption id="attachment_192833" align="aligncenter" width="350" caption="Elru (2)"]
[/caption] [caption id="attachment_192834" align="aligncenter" width="350" caption="Alan (1), imut"]
[/caption] [caption id="attachment_192835" align="aligncenter" width="350" caption="Alan (2)"]
[/caption] [caption id="attachment_192836" align="aligncenter" width="350" caption="Tama : cuek"]
[/caption] [caption id="attachment_192837" align="aligncenter" width="525" caption="Tama : gaya jutek"]
[/caption] [caption id="attachment_192838" align="aligncenter" width="350" caption="Neha : gaya polos :-)"]
[/caption] [caption id="attachment_192840" align="aligncenter" width="350" caption="Neha : nangis"]
[/caption] Ada juga sih anak kecil yang tidak suka difoto dan selalu menghindar jika kita mengeluarkan kamera. Seperti ketika saya memotret anak seorang teman. Kalau sudah begitu kita harus pintar-pintar mengambil kesempatan saat anak ini sedang lengah. Dan hasilnya tetap saja ekspresinya bagus dan imut.
[caption id="attachment_192841" align="aligncenter" width="350" caption="Chika gak suka difoto"]
[/caption] Pokoknya motret anak kecil gak akan pernah bosen deh, selalu ada saja tingkahnya yang bikin tertawa dan sayang sekali untuk melewatkan momen seperti ini. Ohya nitip foto narsis bareng anak-anak SD di desa, di daerah Majenang :-). Mereka begitu antusias sekali difoto padahal gak kenal sama sekali. Ekspresi polos, lugu dan lucu dari anak-anak di desa.
[caption id="attachment_192843" align="aligncenter" width="400" caption="Ekspresi polos anak-anak SD di desa"]
[/caption] Maaf nih setornya WPC nya telat, kalau mau liat karya teman-teman yang lain silahkan klik
di sini. Ikuti juga WPC yang terbaru
di sini. Sekian. Salam
kampret dan selamat pagi.
Bogor, 7 Juli 2012Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya