Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ternyata Sehat Itu Memang Nikmat dan Mahal Harganya

19 Juni 2010   08:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:26 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_171454" align="alignright" width="164" caption="threch.blogspot.com/2009/11/24.html"][/caption]

Setahun belakangan ini di kantor saya banyak yang menderita sakit, sakitnya juga bukan yang ringan tapi berat dan tiba-tiba, bahkan ada satu orang yang meninggal karena terserang penyakit akut.

Jumat kemarin sepulang kerja, saya menjenguk teman satu lab yang sakit Sakitnya termasuk parah, beliau terkena kanker di bagian hati dan pankreasnya. Sakit ini baru diketahuinya sekitar 6 bulan lalu dan sejak saat itu juga beliau tidak pernah masuk kerja. Gejalanya berawal dari sakit yang dirasakan di bagian hati, perutnya sering kembung dan hemoglobinnya menurun sampai 6. Setelah menjalani tes pemeriksaan kesehatan berkali-kali dan terakhir CT scan di RSCM, akhirnya diketahui bahwa di hati dan di pankreasnya ditemukan beberapa benjolan. Kata dokter itu adalah sel-sel kanker, dan ini kemungkinan sudah berjalan dalam waktu yang cukup lama. Tentu aja saya merasa kaget mendengarnya, dari segi fisik sama sekali tidak terlihat kalau ternyata beliau menderita kanker. Meskipun sudah ibu-ibu berusia 52 tahun tapi beliau seorang yang dandanannya modis dengan postur tubuh sedang (tidak terlalu kurus atau gemuk). Namun sejak penyebab penyakitnya diketahui, kondisinya menurun drastis. Beliau juga harus bolak-balik ke RS untuk menjalani kemoterapi dan treatment lainnya untuk pengobatan penyakit kanker, serta menjalani transfusi darah rutin hampir sebulan sekali karena hemoglobinnya menurun terus. Saya sudah beberapa kali menjenguknya tapi dari kunjungan terakhir kemarin saya bisa melihat bahwa kondisinya semakin menurun dari hari ke hari. Badannya semakin kurus dan pucat sekali, mungkin beliau sudah kehilangan berat badannya lebih dari 10 kg. Selain itu, beliau juga sudah tidak kuat duduk terlalu lama, karena saat kutemui hanya berbaring saja di tempat tidurnya. Beliau bercerita, menurut dokternya dia harus menjalani bone scan karena sudah ada indikasi sel-sel kankernya menyebar ke tulang. Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak biaya yang sudah beliau keluarkan untuk membeli obat, biaya perawatan, dan sebagainya yang tentu saja sangat mahal (sampai puluhan juta). Padahal suaminya hanya seorang PNS juga dan anaknya ada yang masih SMP dan mahasiswa, masih membutuhkan banyak biaya untuk sekolah. Sedih sekali melihatnya, jadi teringat sebelum beliau sakit, kami sering naik angkot dan bus jemputan bareng ke/dari kantor, sering belanja di toserba bareng sepulang kantor, sekarang beliau hanya bisa duduk atau berbaring saja. Nasib manusia memang tidak ada yang tahu, sebagai teman saya hanya bisa mendoakan semoga beliau diberi kekuatan dan cepat sembuh. Kesehatan merupakan nikmat Allah SWT yang sering diabaikan dan kurang disyukuri pada saat manusia berada dalam kondisi sehat. Padahal betapa mahalnya biaya yang harus kita keluarkan jika kita berada dalam kondisi sakit dan ingin membeli kondisi sehat. Saya pribadi juga kalau berada dalam kondisi sehat kadang-kadang menganggap bahwa sehat itu biasa saja. Tapi mungkin Allah selalu ingin mengingatkan saya, beberapa hari lalu ketika bangun tidur, leher saya terasa sakit sekali di bagian kiri, mungkin terkilir/salah urat pada saat tidur. Kondisi sakit ini masih saya rasakan sampai sekarang tapi mudah-mudahan segera pulih. Awalnya saya merasa biasa saja karena sakitnya juga tidak seberapa, tapi karena sudah berlangsung beberapa hari, jadi semakin terasa sakit dan lumayan mengganggu juga, saya jadi sadar kalau ternyata kondisi sehat itu harus selalu disyukuri. Mungkin inilah hikmahnya, sakit bisa menyadarkan seseorang dari kesombongan, dapat menjadi penggugur dosa dan jalan untuk mendekatkan diri/kepasrahan kepada Yang Kuasa. Bagi saya sakit itu tidak ada yang enak meskipun ringan sekalipun, makanya saya tidak setuju dengan lagunya Meggie Z yang bilang kalau lebih baik sakit gigi daripada sakit hati hehehe. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas secara optimal, tidak bisa beribadah dengan khusyuk, tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar dan makanpun jadi tidak enak. Kesehatan di sini dalam artian luas baik jasmani, rohaniah dan ruh, merupakan hal terpenting, oleh karena itu harus senantiasa dijaga dan disyukuri. Seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rahman yang berbunyi: ”Fa biayyi alaaa’i robbikumaa tukadzibaan yang artinya maka nikmat TuhanMu yang manakah yang kamu dustakan” Semoga bermanfaat Salam sehat dan syukur :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun