Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Peucang, Pulau Eksotis di Ujung Kulon yang Bikin Susah Move-On

21 Februari 2016   12:06 Diperbarui: 27 Februari 2016   19:07 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Berlayar ke Pulau Peucang (Dok.Yani)"][/caption]

I like this place!!

Begitulah kesan pertama saat saya tiba di pulau ini. Diawali dengan sesi snorkling di dekat pulau, ditemani ikan yang berwarna-warni, membuat badan jadi rileks meski sudah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan dari ibukota. Ombak lautnya yang relatif tenang dan airnya yang berwarna jernih begitu menawan hati. Setibanya di dermaga, semakin terpesona dengan lautnya yang bergradasi hijau toska. Warna jernihnya membuat kita bisa melihat dengan jelas ikan-ikan yang sedang berenang di dalamnya. Pantai yang tenang bikin hati jadi adem meskipun cuaca sedang panas-panasnya. Sekawanan rusa, babi hutan dan monyet berkeliaran dengan bebasnya di sekitar pantai dan penginapan yang letaknya tak jauh dari dermaga. Binatang-binatang itu merupakan sebagian penghuni tetap yang akan menyambut kita saat mulai memasuki pulau. Sesekali terlihat biawak dan terdengar suara-suara binatang seperti sedang berada di hutan lindung. Ya, inilah gambaran salah satu sisi Pulau Peucang, salah satu bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon.

[caption caption="Dermaga Pulau Peucang (Dok.Yani)"]

[/caption]

 

[caption caption="Peucang Island, we're coming!! (dok Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Rileks di tepi pantai (Dok. Yani)"]

[/caption]

Sudah lama saya mengidam-idamkan bisa sampai di Ujung Kulon. Lokasi yang berada jauh di ujung barat Pulau Jawa menyebabkan aksesnya agak susah dijangkau dari tempat saya tinggal. Bahkan dari kantor Taman Nasional Ujung Kulon yang berada di Labuan, masih harus ditempuh dalam waktu 3-4 jam ke desa terdekat. Harganya pun terbilang mahal dibanding paket wisata lainnya seperti ke Pulau Seribu atau Lampung, terutama karena harga sewa kapalnya yang tinggi. Jadi lebih mudah kalau kita ikut open trip dibanding berangkat sendiri, kecuali kalau memang ingin membayar mahal. Alhamdulillah, sekitar dua minggu yang lalu keinginan saya ke tempat ini dapat diwujudkan.

Ujung Kulon tak hanya tentang badak bercula satu, dimana keberadaannya sendiri sulit sekali untuk ditemui. Bahkan petugas taman nasionalnya pun banyak yang belum pernah melihat badak secara langsung. Di sini banyak objek yang menjadi daya tarik wisatawan terutama bagi yang menyukai petualangan. Salah satunya adalah Pulau Peucang. Peucang berhadapan langsung dengan Semenanjung Ujung Kulon tepatnya di sebelah barat daya. Karena diapit dua daratan ini, ombak pantainya tenang sekali, cocok buat relaksasi dan belajar berenang. Pulau ini memang tidak terlalu luas, hanya sekitar + 450 ha. Tetapi pulau ini memang paling banyak dikunjungi karena letaknya strategis dan sudah dilengkapi dengan penginapan sederhana.

[caption caption="Dua ekor babi hutan di tepian pantai (Dok. Yani)"]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun