Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita (Berdua)

18 Oktober 2012   15:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:41 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita dialirkan waktu, masuk ke dalam sebuah kisah romansa Hasrat yang begitu menyentuh hati, mengusik kalbu Bercahaya seperti warna hutan pinus di pagi hari Sebab kita bersisian jalan, meski tak terjangkau pandangan mata Maka kitapun terlibat rasa, saling merindu Rindu kita adalah puluhan syair yang kau tulis di atas lembaran kertas Di tengah hiraumu pada urusan negeri Akukah yang kau cari selama ini Cinta kita adalah ribuan doa yang kutiupkan di setiap desah nafas Mengalir lembut dalam setiap pembuluh arteri Kaukah pangeran yang kutunggu itu Rinduku bukan main Dan sayangku sudah setengah mati padamu Mungkin kita sama-sama tersiksa dalam penantian panjang Aku tahu itu Sebab gerimis telah menyampaikan Lewat tetesannya di luar jendela kamarku Malam ini, meski bulan tertutup awan Aku tetap ingin melihat wajahmu di situ Tersenyum dan menyapaku dari balik rimbun pepohonan Tolong dengarkan pangeranku yang keras kepala Kalau kau cinta padaku, akupun cinta padamu Jalan ini samar, berkabut, dan hampir tidak terlihat mata Tapi kuharap kita bisa bertemu di baliknya Seperti bertemunya Adam dan Hawa di Bukit Jabal Rahmah Bogor, 18 Oktober 2012

13505743712134675441
13505743712134675441

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun