Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Ini Siap-siap Macet, Anggap Saja Seninya Mudik

7 September 2010   22:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:22 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_252870" align="alignleft" width="250" caption="www.tengah.wordpress.com"][/caption] Bagi orang yang punya kampung halaman (termasuk saya lho hehe), pasti sekarang sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan mudik. Bahkan mungkin ada yang sudah sampai duluan di kampungnya ya. Hari ini H-2 menjelang lebaran, arus mudik diperkirakan mencapai puncak kepadatannya, terutama untuk jalur pantura. Mungkin kendaran akan berjalan merayap atau bahkan berhenti sama sekali, jadi yang mudik hari ini siap-siap macet ya dan sampai di tujuan entah jam berapa. Kebayang deh capeknya hari ini, sudah persiapannya terlalu mepet, packing bajupun jadi terburu-buru. Hari ini masih masuk kerja meskipun setengah hari, karena di kantor ada pekerjaan yang harus diselesaikan dan tentunya harus absen. Siangnya baru berangkat naik bus. Dulu sewaktu orang tua masih ada, semenjak tinggal di Bogor, saya tidak pernah mudik saat lebaran, males antri tiket dan macetnya, kata mereka. Sekarang karena sudah tidak punya  orang tua lagi, setiap lebaran pasti saya sempatkan mudik ke keluarga almarhum ibu dan bapak di Pati-Rembang. Dan sekarang adalah yang kedua kalinya. Kalau hari biasa/normal perjalanan Bogor-Pati hanya ditempuh sekitar 12 jam. Tapi kalau keadaan puncak arus mudik seperti sekarang ini bisa mencapai 12 jam. Tahun lalu saja saya ikut mudik bersama om dan tanteku, berangkat dari Bekasi jam 3 pagi, tetapi baru sampai Pati sekitar jam 12 malam (21 jam), padahal waktu itu pakai mobil pribadi. Jalur yang paling padat terjadi sejak dari Cikampek sampai Cirebon, jarak tempuh bisa sampai 12 jam tuh, mana siang-siang dan keadaan puasa, kebayang panas dan hausnya. Baru setelah itu mulai lancar, meskipun ada macetnya tapi tidak sepadat jalur sebelumnya. Ya seperti itulah mudik, mau gimana lagi, macet itu sudah resiko yang harus dihadapi, anggap saja seninya mudik. Masih mending punya kampung halaman jadi bisa mudik. Teman saya yang tinggalnya di sini-sini aja, alias penduduk asli Bogor, justru ingin merasakan yang namanya mudik ke kampung halaman. Jadi bagi yang merasakan mudik, nikmati sajalah perjalanannya, sabar saja, toh nanti bakal sampai juga. Untung perjalanan saya sekarang malam hari, jadi gak kepanasan, bisa nyenyak tidur. Semoga AC di bus tidak terlalu dingin, kalau sudah begitu keadaan paling menyiksa tuh. Bagi yang tidak ikutan mudik, jangan iri ya, kalian kan bisa ikutan mudik juga ke kampung, maksudnya Kampung Rambutan, Kampung Melayu, dan Kampung-Kampung lainnya, terserah tinggal milih kan hehe. Selamat bermudik ria, hati-hati di jalan, jagalah selalu barang bawaan anda. Lihat di samping kanan kiri depan belakang siapa tahu ada yang mencurigakan hehe. Semoga cepat sampai di tujuan dan kembali lagi dengan selamat. Sampai jumpa lagi setelah lebaran ya!!! :-) Bogor, 8 September 2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun