Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dasar Lebay!!! Gara-Gara Isu Bom, sampai Gak Berani Buka Kotak Kue dari Tetangga

23 Maret 2011   00:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:32 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1300847008508857125

[caption id="attachment_97671" align="aligncenter" width="680" caption="Dokumen pribadi Aryani"][/caption] Isu teror bom yang melanda di berbagai tempat akhir-akhir ini membuat warga  panik jika melihat bungkusan dari orang tidak dikenal. Sebenarnya kepanikan itu berlebihan alias lebay banget, termasuk saya sendiri. Ceritanya kemarin sore (22/3) ketika pulang kantor, saya melihat kantong kresek transparan berisi kotak tergantung di pintu samping rumah. Dilihat sekilas kelihatannya memang kotak kue. Mengingat isu bom yang melanda belakangan ini (termasuk yang di Bogor yaitu di komplek dekat tempat saya tinggal), bikin saya agak takut. Saya gak mau membuka kotak itu sendiri, bahkan mendekatpun tidak. Saya menunggu pembantu saya saja yang datang, biar dia yang membuka, pikirku begitu. Bahkan jika biasanya saya masuk lewat pintu samping, tapi kali ini saya masuk lewat pintu depan. Hahaha lebay banget gak sih. Tak berapa lama pembantu sayapun datang dan langsung berkata, “Mbak ini ada kue dari Bu Haji, selametan cucunya yang baru lahir”. “Ya Allah, Teh, kirain apaan digantung di depan pintu. Meski kelihatan kotak kue, tapi takut aja bukanya, tau-tau ada di depan pintu. Lagian siapa sih yang nggantung di pintu? Bukannya nunggu aku pulang saja”, tanyaku sambil tertawa cekikikan. “Iih gak tau, Mbak. Saya juga dikasih tahu ama tetangga situ kalau Bu Haji selametan. Kalau yang naruh di pintu saya gak tahu. Lagian Mbak bukannya dilihat dulu sih” jawabnya. Sambil tertawa geli saya membuka kotak kue itu. Untung gak sampai manggil tim Gegana hehehe. Ternyata di atas kotak ada tulisannya, nama cucu Bu Haji yang baru lahir itu, Alvaro Sutrisno. Akhirnya, kuenya langsung kumakan dan sebagian kuberikan pada pembantuku itu. Ternyata, yang menggantung kue di pintu adalah ayahnya pembantuku, yang bekerja di rumah Bu Haji. Ada-ada aja. Mungkin dia males nungguin saya pulang dari kantor jadi asal taruh saja. Kembali ke masalah bom. Bogor memang dilanda isu bom dalam 2 hari terakhir  kemarin. Yang pertama di Perum Cimanggu Permai, persis di samping kompleks tempat saya tinggal. Tepatnya di jalan Majapahit Raya, depan Mesjid Al-Falah. Sebelum berita ini masuk di televisi, saya sudah tahu karena diberi tahu pembantu sehabis pulang kopdar bersama kompasianer Bogor kemarin (20/3). Katanya ada paket bom di depan rumah Bu Haji Agus. Di sana banyak warga yang menonton, termasuk kru televisi dan tim Gegana juga ada. Sebenarnya penasaran juga, tapi saya malas ke lokasi karena sudah capek kopdar. Padahal, letaknya tidak jauh dari rumahku. Keesokan harinya saya lihat di beberapa siaran televisi, sudah ada berita tentang paket bom di Bogor. Dari informasi yang saya dengar dari berita itu, ternyata paket itu isinya hanya botol susu cair. Ketika akan berangkat ke kantor, saya lihat rumahnya juga sepi, tidak ada sisa-sisa kehebohan kemarin. Pada hari itu juga (senin, 21/3) saya dengar kabar kalau ditemukan paket bom lagi di Bogor. Kali ini di Pasar Anyar, dekat Mall Borobudur. Saya dengar beberapa orang memperbincangkannya di pinggir jalan, termasuk tukang becak, katanya sih bikin jalanan jadi macet. Tidak tahu apa benar-benar bom atau tidak, tapi katanya meledak. Sesampainya di rumah, TV langsung kunyalakan, mau cari berita paket bom di Bogor. Ternyata memang ada dan sudah membuat pedagang-pedagang di pasar jadi heboh. Selain itu juga jadi tontonan warga. Rupanya berita-berita di beberapa stasiun TV pada saat itu juga didominasi teror bom di berbagai tempat. Sebenarnya apa sih maunya peneror bom itu, bikin warga jadi resah aja. Entah siapa yang mendalangi, mungkin dia sekarang sedang tertawa gembira karena misinya membuat warga menjadi resah berhasil. Salah satu temanku malah ada yang bilang, itu sih pengalihan isu aja termasuk masalah korupsi. Wah kalau soal begitu saya sih gak ngerti. Yang jelas, si pelaku jahat banget ya?!! Kasihan kan sama warga yang gak salah dan gak tahu apa-apa. Tapi mudah-mudahan masalah teror bom ini bisa segera teratasi. Semoga bermanfaat Bogor, 23 Maret 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun