Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Di Balik Keindahan Bukit Alesano Bogor

28 Maret 2017   21:29 Diperbarui: 29 Maret 2017   16:02 20411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tiba-tiba kabut turun kembali. Saya pun kembali masuk ke dalam tenda. Pengunjung masih saja berdatangan, mungkin mereka berasal dari luar Bogor. Terdengar suara bapak- bapak yang berkeliling dan memperingatkan pengunjung supaya tidak mendirikan tenda terlalu jauh dan melewati batas rumah kosong di tengah bukit. Saya pun mulai merebahkan diri dan memejamkan mata. Terus terang saya lebih bisa tidur nyenyak di sini ketimbang waktu camping di Alun-alun Suryakencana Gunung Gede beberapa bulan yang lalu. Namun suara berisik para pemuda yang ngobrol sepanjang malam di dekat tenda kami membuat tidur  menjadi terganggu.

Keesokan harinya kami terbangun saat subuh. Setelah sholat dan bersih-bersih, kami menanti pemandangan matahari yang ternyata tidak muncul karena tertutup mendung. Matahari tiba-tiba bersinar terik saat sudah di posisi yang agak tinggi. Kami pun bergegas untuk sarapan dan beres-beres, setelah puas berfoto. Sekitar jam 8 lewat, kami mengakhiri acara camping dan meninggalkan lokasi. Cuaca panas sudah terasa begitu menyengat.

*****

Seperti pada umumnya tempat wisata lain yang menghadapi dilema seperti dua sisi mata uang logam. Ternyata di balik ngehitsnya Bukit Alesano yang indah, banyak pula sisi-sisi lain yang tidak indah. Saya dengar setelah kami camping di tahun baru itu, wisata perkemahan Bukit Alesano ditutup untu sementara waktu karena pengelolaan yang tidak benar seperti belum ada perijinan dari warga, adanya pungli, masalah sampah dan tindakan asusila. 

Nah, poin yang terakhir ini memang benar-benar sangat memprihatinkan dan butuh penanganan khusus. Karena menurut cerita dari teman kemarin, sempat ketemu beberapa pengunjung adalah pasangan yang belum sah tetapi berdua-duaan di satu tenda. Ngeri banget gak sih?!! Tindakan asusila ini tentu saja meresahkan warga dan mereka takut akan tertimpa dampaknya. Nah, setelah itu saya dengar kabar lagi kalau camping di sana sekarang diperiksa. Laki-laki dan perempuan tidak boleh menginap dalam satu tenda. 

Semoga saja ke depannya pengelolaan wisata perkemahan Bukit Alesano bisa lebih tertib di segala aspek dengan aturan yang jelas dan tegas demi kebaikan bersama.

Salam lestari!! 
Bogor, 28 Maret 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun