Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Menikmati Batik di Kota Batik ‘Pekalongan’

9 Oktober 2013   11:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:47 2087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik kini kian populer dan digemari. Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua. Mungkin tidak seperti 20 tahun yang lalu, batik saat ini sudah mengalami banyak modifikasi sehingga tidak hanya dipakai sebagai pakaian resmi, tetapi juga santai. Saya sendiri termasuk penyuka batik. Bagi saya batik itu unik dan eksotis. Pokoknya bangga deh pakai batik. Makanya setuju sekali dengan langkah pemerintah yang menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Ini merupakan salah satu apresiasi terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa sekaligus menghidupkan perekonomian masyarakat pengrajin batik itu sendiri. ***** [caption id="attachment_284064" align="alignnone" width="614" caption="Tulisan 'B A T I K' di salah satu taman kota Pekalongan"][/caption] Pekalongan, adalah salah satu sentra penghasil batik yang paling terkenal di Jawa Tengah. Dibanding dengan kota lain yang juga identik dengan batiknya seperti Jogja, Solo maupun Cirebon, nuansa batik benar-benar terasa ketika memasuki kota Pekalongan. Toko batik mulai dari yang kecil hingga yang besar dengan mudah kita temui hampir di sudut-sudut kota. Selain itu, di salah satu taman kota, yang letaknya di seberang Museum Batik, ada huruf-huruf abjad besar bertuliskan ‘B A T I K”. Di dekat huruf-huruf ini sering dijadikan tempat untuk nongkrong dan berfoto-foto. [caption id="attachment_284066" align="aligncenter" width="480" caption="Museum Batik Pekalongan"]

13812910921225525324
13812910921225525324
[/caption] Bagi penggemar batik, kota ini menyuguhkan wisata batik yang menyenangkan. Di pusat kota, terdapat Museum Batik yang menyajikan beragam informasi tentang batik. Mulai dari sejarahnya, cara pembuatannya, koleksi batik dari seluruh Indonesia. Bahkan di museum ini kita bisa mempraktekkan cara membuat batik karena di sana memang menyediakan pelatihan pembuatan batik. Kebetulan waktu itu sedang ramai kunjungan anak-anak Sekolah Dasar. Sayapun berkesempatan melihat sesaat demo pembuatan batik cap dan mencoba mencetaknya di kain. Hanya sebagian proses sih, karena membuatnya ternyata butuh waktu yang tidak sebentar dan perlu ketelatenan. Pantas saja anak muda sekarang jarang yang mau belajar membuat batik, rata-rata pembuatnya memang orang tua. [caption id="attachment_284067" align="aligncenter" width="480" caption="Kunjungan anak-anak sekolah dasar"]
13812911431571555400
13812911431571555400
[/caption] [caption id="attachment_284068" align="aligncenter" width="480" caption="Macam-macam pewarna kimia batik"]
1381291190238766243
1381291190238766243
[/caption] [caption id="attachment_284069" align="aligncenter" width="483" caption="Macam-macam pewarna alami batik"]
13812912321381720612
13812912321381720612
[/caption] [caption id="attachment_284071" align="aligncenter" width="320" caption="Ragam batik"]
13812912651653768085
13812912651653768085
[/caption] [caption id="attachment_284072" align="aligncenter" width="480" caption="Bagian dalam Museum Batik"]
1381291297200483560
1381291297200483560
[/caption] [caption id="attachment_284073" align="aligncenter" width="360" caption="Mencoba mencetak batik"]
13812913291059348507
13812913291059348507
[/caption] ***** Rasanya belum afdol jika kita tidak berbelanja batik di Pekalongan. Ada beberapa daerah yang terkenal sebagai sentranya batik di kota ini antara lain di Wiradesa dan Setono. Di Wiradesa memang terkenal sebagai desa pengrajin batik yang diproduksi secara tradisional. Sayangnya saat itu saya belum sempat melihat proses pembuatannya karena datang terlalu malam. Di sepanjang kiri dan kanan jalan masuk ke kawasan ini, dihiasi dengan kios-kios yang memajang batik di depannya. Baju batik di sini  motif dan modelnya bagus-bagus dan bisa diperoleh dengan harga relatif murah dan terjangkau. Kelihatannya sasaran batik di sini untuk kalangan menengah ke bawah. Wiradesa ini adalah pilihan belanja yang tepat kalau mau memborong batik untuk dijual lagi ke kota lain. [caption id="attachment_284074" align="aligncenter" width="360" caption="Salah satu kios batik di Wiradesa"]
1381291366938205303
1381291366938205303
[/caption] Kawasan lain yang terkenal dengan batiknya yaitu Setono. Letaknya tidak jauh dari terminal bus Pekalongan, di jalur Pantura sehingga sangat mudah dicari. Di sini merupakan pusat grosir batik, jadi harganya memang lebih mahal dibanding di Wiradesa, tetapi menurut saya masih tetap terjangkau. Baju batik yang dijual di sini kain dan jahitannya lebih halus dibandingkan di Wiradesa. Batik Pekalongan termasuk batik pesisir yang memiliki warna cerah. Lebih bervariasi dibandingkan batik di daerah Jogja dan Solo yang didominasi oleh warna hitam dan coklat. Memang menarik sih, kalau sudah berada di sini, bisa betah berjam-jam untuk memilih-milih batik. Tetapi, harus hati-hati ya dengan uang di dompet atau ATM, bisa-bisa terkuras banyak karena kita memborong batik hehe.. [caption id="attachment_284075" align="aligncenter" width="466" caption="Pusat Grosir Batik Setono"]
13812914051000885725
13812914051000885725
[/caption] [caption id="attachment_284076" align="aligncenter" width="480" caption="Salah satu kios di Setono"]
13812914531820522893
13812914531820522893
[/caption] ***** Dengan memakai batik, akan membuat batik menjadi lebih popular dan disukai berbagai kalangan terutama oleh bangsa sendiri. Hal ini juga berdampak bagi meningkatnya kesejahteraan masyarakat kecil yang terlibat dalam pembuatan maupun pendistribusian batik. Mulai saat ini, ayo kita majukan dunia perbatikan di Indonesia. Siapa lagi yang akan menghargai batik kalau bukan bangsa kita sendiri. Masak sih kalah dengan bangsa asing yang malah lebih mencintai batik, yuk mari!! :-) Salam batik Bogor, 9 Oktober 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun