Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[WPC-24] Yuk Lihat-lihat Dalemannya Museum Nasional

22 Oktober 2012   01:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:33 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_212523" align="aligncenter" width="608" caption="Ruang terbuka di dalam Museum Nasional"][/caption] Bagi kebanyakan orang di Indonesia, mungkin berwisata ke museum bukanlah hal yang terlalu menarik. Umumnya mereka lebih memilih berwisata ke pantai atau gunung. Contohnya saja di Bogor, ada beberapa museum seperti Museum PETA, Museum Perjuangan, Museum Etnobotani dan lain-lain, umumnya sepi pengunjung. Rata-rata museum ini hanya ramai dikunjungi oleh rombongan anak-anak sekolah. Hal ini tentu saja berbeda dengan wisatawan mancanegara yang justru sangat senang dengan wisata berbau sejarah semacam ini. Sebenarnya banyak hal yang menarik dan bisa dipelajari dari museum. Makanya tidak ada salahnya sesekali menjadwalkan acara liburan akhir pekan kita ke museum. Kali ini kita jalan-jalan ke Museum Nasional yuk. Museum yang terletak di jalan protokol utama di Jakarta ini memang mudah sekali dijangkau dengan tiket masuk yang cukup murah. Museum Nasional atau biasa disebut museum gajah ini memiliki bangunan khas zaman Belanda, mirip dengan bangunan istana presiden. Museum ini berisi benda-benda warisan budaya bangsa Indonesia seperti koleksi prasejarah, arkeologi, keramik, numismatik-heraldik, sejarah, etnografi, dan geografi. Sudah sekian kali saya melewati museum ini, tapi terus terang baru sekali saja masuk ke dalamnya sekitar 5 bulan yang lalu hehe. Padahal tempat ini termasuk museum yang wajib dikunjungi oleh warga Indonesia, jangan sampai kita kalah dengan turis asing yang lebih rajin datang ke sini. Saya bersama teman waktu itu sedang berada di Jakarta, sengaja menyempatkan untuk berkunjung ke sana. Saat itu suasana cukup ramai, karena sedang ada kunjungan anak-anak sekolah. Museum nasional terdiri dari beberapa ruang koleksi. Interiornya cukup bagus dan menarik buat difoto. Karena bingung harus mulai masuk darimana, saya mulai dengan memasuki ruang yang berada tepat di depan pintu masuk. Di sana banyak sekali koleksi patung-patung atau arca di zaman nenek moyang dulu, mungkin dari zaman batu. Entahlah, karena saya sendiri bukan orang yang terlalu mengerti sejarah atau museum, makanya tidak terlalu bisa menjelaskan secara detail. Saya dan teman hanya memotret beberapa sudut di sana sebisanya. Karena pencahayaan yang redup, foto saya banyak yang blur. Harusnya memotret di dalam museum memang menggunakan tripod dan flash.

[caption id="attachment_212524" align="aligncenter" width="350" caption="Memasuki bagian museum"]

13508672452074077054
13508672452074077054
[/caption] [caption id="attachment_212525" align="aligncenter" width="600" caption="Lorong di sisi taman"]
1350867311331897336
1350867311331897336
[/caption] [caption id="attachment_212527" align="aligncenter" width="602" caption="Penomoran di setiap koleksi artefak"]
1350867357781084977
1350867357781084977
[/caption] Setelah memasuki ruangan pertama, kita masuk di bagian dalam museum. Di tengah-tengah museum ada halaman terbuka atau taman yang di atasnya juga berisi beberapa patung-patung. Di kanan dan kirinya taman tersebut, ada semacam lorong dimana di sepanjang dindingnya dipajang berbagai macam patung, arca dan benda-benda artefak kuno dari batu. Semuanya diberi kode nomor, mungkin memudahkan pendataan dan jika terjadi kehilangan bisa segera diketahui. Lebih ke dalam lagi, kita akan menemukan koleksi benda-benda prasejarah, dari batu juga. Entah apa namanya, tapi sepertinya digunakan untuk kegiatan sehari-hari di zaman itu.

[caption id="attachment_212528" align="aligncenter" width="350" caption="Koleksi dari batu"]

1350867426943900129
1350867426943900129
[/caption] [caption id="attachment_212530" align="aligncenter" width="350" caption="Gak tau namanya :-)"]
13508674771809742756
13508674771809742756
[/caption] Di satu ruangan ada yang khusus berisi koleksi benda-benda terbuat dari keramik. Dimana menurut sumber yang saya baca dari internet, berisi koleksi keramik dari dinasti Han, Tang dan Ming yang termasuk salah satu koleksi keramik terbesar di dunia, keramik-keramik Asia Tenggara, juga benda-benda kebudayaan Hindu-Jawa.

[caption id="attachment_212532" align="aligncenter" width="600" caption="Koleksi keramik"]

1350867555221934622
1350867555221934622
[/caption] Ada juga ruang koleksi yang isinya terbuat dari bahan logam/perunggu semua. Bentuk dan kegunaannya bermacam-macam, dan semuanya memiliki nama masing-masing. [caption id="attachment_212533" align="aligncenter" width="600" caption="Koleksi dari logam/perunggu"]
1350867629732142526
1350867629732142526
[/caption] Ada beberapa ruang yang khusus memajang koleksi miniatur rumah-rumah adat dari seluruh Indonesia, bahannya umumnya terbuat dari kayu. Di ruang yang terpisah, ada beberapa kreasi kerajinan/hiasan  tradisional dari berbagai suku di Indonesia, terbuat dari berbagai macam bahan alam seperti rotan, kayu, bambu, daun pandan dan sebagainya, dipajang dalam lemari kaca. Selain itu ada beberapa ruang berisi koleksi benda-benda kesenian dari seluruh penjuru tanah air seperti wayang kulit, gamelan dan lain-lain. [caption id="attachment_212534" align="aligncenter" width="600" caption="Ruang koleksi rumah adat"]
1350867723200671287
1350867723200671287
[/caption] [caption id="attachment_212535" align="aligncenter" width="600" caption="Ruang koleksi benda-benda kerajinan"]
1350867806478727127
1350867806478727127
[/caption]
1350867876253899477
1350867876253899477
[caption id="attachment_212537" align="aligncenter" width="600" caption="Gamelan dan wayang kulit"]
1350867927567783867
1350867927567783867
[/caption] [caption id="attachment_212538" align="aligncenter" width="600" caption="Miniatur Pura "]
13508679881914158869
13508679881914158869
[/caption] Di blok yang terpisah, ada peninggalan sejarah masa lalu, tetapi sepertinya di zaman yang lebih modern seperti lampu hias gantung, meja bermarmer, lemari ukir berbahan kayu jati. Kemungkinan ini ada di masa zaman penjajahan Belanda. [caption id="attachment_212539" align="aligncenter" width="600" caption="Koleksi dari zaman penjajahan"]
1350868087862708570
1350868087862708570
[/caption] Di lantai dua, kita bisa menjumpai koleksi benda-benda kuno yang terbuat dari emas semua pada beberapa ruangan. Memasuki ruang itu serasa seperti berada di toko emas saja. Benda-benda emas itu berupa berbagai macam peralatan dengan beragam motif dan ukiran seperti mahkota, gelang, anting-anting, kalung, cawan, keris dan sebagainya. Semua koleksi itu ditaruh di lemari kaca dengan pengamanan khusus. Sayangnya untuk alasan keamanan, tidak semuanya bisa diambil gambarnya. Ada satu ruang dimana kita tidak boleh memotret di sana. [caption id="attachment_212542" align="aligncenter" width="450" caption="Beberapa koleksi dari emas"]
13508682791302633553
13508682791302633553
[/caption] Museum nasional menyimpan banyak catatan sejarah masa lalu yang menarik untuk dipelajari. Buat yang tertarik sejarah, silahkan berkunjung ke tempat ini. Bagi yang tidak tertarik sekalipun, tidak ada salahnya sesekali main ke sini bisa sedikit lebih mengenal sejarah bangsa Indonesia. Sekian Salam jepret Bogor, 22 Oktober 2012 Sumber : berbagai artikel dari internet Maaf foto-fotonya banyak yang blur, silahkan berkunjung artikel lain di WPC-24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun