Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ternyata Ortu Kompasioner Muda Kita (Dik Erlinda) Protektif Banget Ya! Ada yang Bisa Kasih Solusi?

28 Agustus 2010   01:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:39 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_241671" align="alignleft" width="300" caption="Dokumen Erlinda"][/caption] Di kompasiana ini, siapa sih yang gak kenal Erlinda?!! Kalau belum kenal ada baiknya anda lihat profilnya Erlinda, klik untuk dijadikan teman dan bacalah tulisan-tulisannya. Semua sepakat kalau tulisan-tulisannya menarik, memang bergaya anak ABG sih, terkadang emosional, tapi termasuk dewasa lho untuk anak seusianya. Usianya memang masih belia dibandingkan kompasioner lain yang umumnya ‘dewasa’. KTP saja katanya dia belum punya, tapi kemampuan menulisnya itu lho!!! sudah bisa diacungi jempol. Baru tiga bulan bergabung di kompasiana saja, sudah lebih dari 100 tulisan yang dihasilkan. Aktif banget ya!!! Saya bukannya ikut-ikutan untuk membicarakan tentang Erlinda lho, seperti kompasioner yang lain. Di sini saya hanya mengungkapkan fakta tentang Erlinda saja, sekedar sharing siapa tahu teman-teman bisa membantu memberikan solusi. Terus-terang saya salut dengan dik Linda, begitu produktif sekali hingga dalam sehari bisa memposting 3-4 tulisan. Berbeda sekali dengan saya, untuk menghasilkan satu tulisan saja bisa menghabiskan waktu berjam-jam, itu juga mikirnya lama banget. Saya jadi ingat zaman sekolah dulu, tidak pernah suka sama yang namanya mengarang atau menulis. Apalagi dulu belum ada yang namanya internet, mana ada yang tahu istilah ngeblog, gak kayak anak zaman sekarang, sudah canggih-canggih, mainannya internet melulu. Saya paling suka hitungan matematis, beda sekali dengan dik Linda yang katanya benci hitung-hitungan dan rumus. Tapi di sisi lain kemampuan menulisnya di atas rata-rata, katanya inspirasinya itu berasal dari mbahnya. Saya sendiri belum sempat membaca semua tulisannya, kebanyakan!!! saya kan jarang online. Terkadang bingung juga ya, kapan belajarnya kalau aktif sekali di kompasiana, selain aktif memposting tulisan juga rajin mengomentari karya orang lain. Menurutku dia termasuk kompasioner yang apresiatif terhadap tulisan orang lain, lihat saja komentar-komentarnya. Selain itu dia rajin menyapa teman-teman yang lain. Tentu semua penasaran dong ingin ketemu langsung di dunia nyata dengan dik Linda, termasuk saya sendiri, aslinya gimana ya??? Kebetulan di Bogor, dia tinggal di Cilendek, dekat sekali dengan tempat tinggal saya di Cimanggu. Sekolahnya di SMA 10, meskipun saya tidak tahu persis tempatnya, tapi letaknya di Taman Yasmin, itu juga dekat dengan tempat tinggal saya. Makanya sekitar seminggu yang lalu saya berinisiatif untuk mengajak dia ketemuan. “Lin, kamu tinggalnya di Cilendek kan, kapan-kapan ketemuan yuk!” “Mbak mau ketemuan ya? Boleh deh, tapi aku gak tahu jalan” “Kita ketemunya di Yogya Jalan Baru aja, deket kan?!” “Iya sih mbak deket, tapi aku gak tahu, harus minta anterin temen” “Hehe lucu kamu, masak jalan ke Yogya aja gak tahu” “Iya mbak, aku emang gak suka nongkrong-nongrong, ntar aku tanya ke temen dulu bisa nemeninnya kapan” “Iya bagus itu, aku juga gak suka nongkrong-nongkrong, oke nanti kasih tahu aja ya” Beberapa hari yang lalu, dik Linda menghubungi aku lagi, “Mbak kalau besok gimana?” “Oke, jam setengah empat lewat ya, soalnya aku keluar dari kantor jam 3 sore” “Hihi sore banget mbak, bisa dimarahin aku, pulang sekolah aja jam 12” “Ya ampun, masak jam segitu kesorean sih?” “Soalnya ortuku kan gak suka aku pergi-pergi mbak, kalau kerja kelompok juga paling telat jam 3 pulangnya” “Masak sih sampe segitunya?” “Maaf mbak maklum aja, ortuku beda dari ortu-ortu yang lain. Ke sekolah aja masih dianter, baju pergi masih dipilihin, percaya mbak?” “Hah...lucu banget sih, ortumu protektif sekali, berarti gak pernah kemana-mana? Pantesan kamu memberontak ya di kompasiana hehehe” “Gak tuh...gak pernah, kalau jalan sama ortu mbak. Mbak bener banget, makanya bisa memberontak di kompasiana, ada sebab akibat.” “Trus kamu koq bisa online terus di kompasiana? Gak ketahuan tuh” “Ortu kan gak tahu kegiatanku ngenet, kalau aku bilang gitu, masalah besar. Dulu pernah ada masalah di facebook trus ortu wanti-wanti, teman di dunia maya gak boleh ditemui, makanya aku tutup FB aja.” “Trus pelajaran sekolah gimana, apa gak terganggu tuh?” “Ngenetnya sambil ngerjain tugas mbak, kan kelas tiga banyak tugas, kalau butuh search di google sekalian buka kompasiana” “Kayaknya lebih banyak buka kompasiananya ya hehe?” “Ya tugas yang teorilah, bukan hitungan mbak haha. Mau ketemu di Yogya dimananya?” “Terserah, mau di depan, samping, luar, pinggir jalan juga gak apa-apa hehe” “Mbak aku sekarang mau kerja kelompok, nanti sore kalau mampir aku bisa ke Yogya, tapi gak bisa terlalu lama, gimana mbak?” “Oke kasih kabar aja, tiap sore aku kan selalu lewat situ” Menjelang jam 3 sore ada sms lagi dari dik Linda, “Mbak, maaf ya aku gak bisa hari ini, ortuku cari aku soalnya” “Ya udah kapan-kapan aja kalo gitu. Kamu anak mami banget hehe” “Insya Allah ya mbak doakan saja :-). Tapi jangan bilang gitu, aku bukan anak mami, kepaksa! Hehe” Alhasil, sampai sekarang saya belum bisa ketemu sama yang namanya dik Erlinda meskipun sebenarnya tempat tinggal kita lumayan dekat, yang ngerti daerah Bogor pasti tahu. Susah juga ya punya orang tua protektif banget macam itu, apa karena masih anak SMA ya?!! Padahal kompasiana kan beda dengan dunia maya pada umumnya, mungkin takut diculik kali ya??? Hayo yang masih belum percaya kalau Erlinda anak SMA berarti kebangetan sekali, ortunya saja sebegitu protektifnya. Tulisan-tulisannya juga sebenarnya salah satu bentuk pemberontakan terhadap ortunya dan media curhat. Buat yang sering mengkritik dik Linda, jangan hanya mengkritik saja dong tapi didoakan dan dikasih solusinya, gimana menghadapi ortu model seperti itu. Dik Linda itu ibaratnya masih dalam masa ‘pertumbuhan dan perkembangan’ jadi harus terus dipupuk. Ia masih dalam pencarian jati diri, jadi apa salahnya kita membantu mengarahkan dan mendukung. Tapi arahan dan masukan yang positif lho, jangan malah menjerumuskan atau provokatif. Saya rasa dik Linda ini punya potensi besar untuk menjadi penulis hebat, sayangnya ortunya tidak menyadari. Yang lain jangan sirik aja, ini kan talenta yang diberikan Tuhan buat dia, harus selalu didukung. Ini calon SDM yang bagus, masa depan bangsa lho!!! Buat dik Linda, hmm...ternyata tulisanku memang tidak sebagus dirimu Lin, kalah jauh deh. Maaf ya ceritamu aku tulis, jangan marah, kita semua kan ingin membantu mencarikan solusi. Bagaimanapun mereka tetap orang tuamu yang harus selalu dihormati. Yang penting kasih bukti ke mereka kalau kamu memang anak yang pantas dibanggakan. Ngompasiana jalan terus, tapi prestasi di sekolah juga harus bagus. Sementara sabar ya, jalani aja, doakan ortumu sambil dikasih pengertian supaya hatinya terbuka. Kalau sudah dibolehin pergi-pergi, kan kita bisa ikutan kopdar bareng Lin, saya jadi ada temennya dari Bogor kalau pergi ke acaranya kompasiana, soalnya selama ini belum pernah ikutan hehehe. Belajar yang rajin dan tetap berkarya ya Lin!!! Note : Yang bisa berhasil ketemuan atau kopdar ama dik Linda berarti hebat, hayoo siapa yang bisa?:-) Bogor, 28 Agustus 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun