[caption id="attachment_236852" align="aligncenter" width="101" caption="www.majelisqolbunsalim.blogspot.com"][/caption] Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia sehingga Allah benar-benar memfasilitasi manusia dalam beribadah. Salah satunya dengan mengikat para setan dan jin durhaka, membuka pintu-pintu syurga, dan menutup pintu-pintu neraka. Menurut salah satu hadits nabi yang saya baca : Shahabat yang mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhori). Dalam hadits lain dikatakan : “Apabila datang awal malam dari bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun yang ditutup. Dan seorang penyeru menyerukan: ‘Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah.’ Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi) Kalau melihat dari kedua hadits di atas, sebenarnya kita bisa bernafas lega, dan harusnya bisa lebih leluasa dalam beribadah selama bulan suci ini, karena setan sebagai musuh utama manusia sedang dirantai. Bagi yang takut sama makhluk halus juga gak usah takut meskipun jalan lewat kuburan sekalipun selama bulan puasa, karena gak akan lihat ‘penampakan’ kali ya hehe. Ngerasa gak sih kalau di bulan puasa itu suasananya jadi lebih kondusif untuk beribadah? Kita jadi lebih bersemangat untuk sholat, baca Al-Qur’an, bersedekah dan ibadah-ibadah lainnya. Meskipun kadang-kadang malas, ngantuk, lemes, ya mungkin itu karena faktor perut lapar. Tapi setidaknya bedalah dengan bulan-bulan lainnya, mungkin yang gak pernah sholat jadi ikut-ikutan sholat meskipun hanya isya dan tarawih saja. Yang tidak pernah puasa sunah, jadi ikut-ikutan puasa meskipun tidak sebulan penuh. Yang biasanya pakai baju seksi jadi lebih tertutup (contohnya banyak di kalangan selebritis). Yang biasanya pelit, jadi ikut-ikutan sedekah. Yang biasanya suka marah-marah dan emosional jadi lebih kalem lagi. Tak mengapalah, meskipun awalnya ikut-ikutan, kalau untuk hal yang baik bukankah itu sesuatu yang bagus. Kita doakan saja semoga grafik kebaikannya meningkat di bulan-bulan berikutnya. Tapi di sisi lain, kejahatan bukannya berkurang tetapi malah meningkat. Kadang-kadang orang malah lebih mudah tersulut emosinya, bahkan sampai terjadi tindak kriminal. Perhatikan gak sih berita-berita di media massa belakangan ini, perampokan bersenjata di bank sampai menyebabkan terbunuhnya polisi, iiih syerem ya?!! Belum lagi maraknya peredaran uang palsu yang semakin meningkat tajam, selain itu berita tentang penculikan anak yang diambil organ tubuhnya masih saja sering kita dengar. Duh bulan puasa gitu lho!!! Harusnya bertobat dong, ini malah menambah tingkat kejahatan. Terus akibat bujukan siapa nih?!! Bukankah katanya setan dibelenggu di bulan puasa. Ternyata menurut penjelasan hadits yang saya baca bahwa “yang dibelenggu adalah setan dari kalangan jin yang sangat jahat. Sedangkan setan-setan yang kecil dan setan-setan dari kalangan manusia tetap berkeliaran tidak dibelenggu. Demikian pula jiwa yang memerintahkan kepada kejelekan, teman-teman duduk yang jelek dan tabiat yang memang senang dengan fitnah dan pertikaian. Semua ini tetap ada di tengah manusia, tidak terbelenggu kecuali jin-jin yang sangat jahat.” Membaca penjelasan hadits di atas, wajarlah jika masih banyak dijumpai kejahatan di bulan puasa ini. Ternyata hanya jin-jin jahat saja yang dibelenggu, lagipula dibelenggu/dirantai bukan berarti mereka tidak bisa menggoda manusia. Mereka tetap saja bisa menggoda tapi tidak bisa sebebas bulan-bulan lain. Kalau begitu di sini yang paling banyak berperan adalah setan dari kalangan manusia dimana dikendalikan oleh hawa nafsunya. Jadi jangan mengkambing hitamkan setan dalam arti yang sesungguhnya terus ya, karena manusia sendiri ternyata bisa berubah jadi setan karena memperturutkan hawa nafsunya. Manusia berbeda dari malaikat yang tidak memiliki hawa nafsu. Tetapi hawa nafsu itu bukan untuk diperturutkan, tapi dikendalikan. Mulai dari nafsu yang kecil (termasuk nafsu makan dan belanja) sampai yang besar. Jangan sampai jadi kendaraan tunggangan setan untuk mencapai misi utamanya dalam menjerumuskan manusia. Ingatlah, yang ditawarkan setan hanya kesenangan/keindahan semu belaka, sebenarnya dia ingin cari teman sebanyak-banyaknya di neraka. Di sana nanti dijamin pasti setan tidak mau bertanggung-jawab alias lepas tangan, percaya deh dan jangan sampai tertipu!!! Seperti kata Allah SWT dalam surat Al-Baqarah : 168 ”Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. Tapi kenapa ya gak sekalian setan dari manusia juga diikat dan dibelenggu?!! Seru kali ya kalau lihat para koruptor atau penjahat terutama yang susah ditangkap diikat tangan dan kakinya di bulan puasa ini. Pasti kejahatan di muka bumi jadi menurun drastis. Ah ini sih khayalan saja. Yang penting kita jangan berubah jadi setan dan harus bisa mengendalikan hawa nafsu kita. Waspadalah terhadap bujuk rayu setan dan selamat berjuang untuk memenangkan hawa nafsu!!! Semoga Bermanfaat... Bogor, 24 Agustus 2010 Sumber: http://quranterjemah.com/index.php?mod=terjemah&syarat_ayat=sesungguhnya+ia+musuh+yang+nyata http://kaahil.wordpress.com/2010/08/11/inilah-maksud-syaitan-dirantaidibelenggu-di-bulan-ramadhan-jika-setan-dikerangkeng-kenapa-kok-kejahatan-masih-ada-di-bulan-puasa/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H