Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gak Harus Nunggu HUT RI Kan Buat Bersih-Bersih?!!

14 Agustus 2010   01:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:03 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_225539" align="alignleft" width="300" caption="www.hinamagazine.com"][/caption] Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tinggal beberapa lagi, tapi di berbagai tempat sudah terlihat nuansa tujuh belasannya. Bendera merah-putih berjejer rapi di sepanjang jalan, kantor dan rumah-rumah warga, baik dalam ukuran kecil maupun besar. Para pedagangpun tidak ketinggalan menjual segala macam pernak-pernik tujuh belasan, mulai bendera merah-putih sampai mainan anak-anak. Pokoknya yang bernuansa merah putih deh, ya lumayan bisa menambah pemasukan bagi para pedagang terutama kaki lima. Tidak hanya bendera saja, lampu-lampu hias pun mewarnai sudut-sudut kota dan tepi jalan. Bahkan di komplek perumahan tempat paman saya tinggal misalnya, Pak RW-nya mewajibkan warganya untuk memasang lampu hias yang kecil-kecil di depan rumahnya, selain memasang bendera merah putih. Suasana jadi terlihat lebih ceria dengan adanya kerlap-kerlip lampu-lampu hias itu, terutama pada saat malam hari. Spanduk bertuliskan Dirgahayu Kemerdekaan RI pun dipasang dimana-mana. Selain sibuk mempersiapkan perlombaan yang biasa diadakan pada saat tujuhbelasan, para wargapun beramai-ramai kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar, supaya terlihat indah dan rapi terutama pada saat tibanya hari kemerdekaan. Selain itu, warga juga sibuk membersihkan selokan yang mampet, memangkas tanaman, menanam pohon, dan memajang pot-pot berisi tanaman hias. Biasanya pengecatan ulang juga dilakukan kembali, mulai dari tembok rumah, gedung perkantoran, trotoar, tong sampah dan lain-lain. Pokoknya yang biasanya kusam tiba-tiba berubah jadi kinclong semua seketika. Jalan-jalan yang rusak juga banyak yang diperbaiki menjelang tujuh belasan. Yang tadinya berlubang ditambal kembali, meskipun gak lama pasti bakal berlubang lagi. Tapi setidaknya ada perhatian untuk memperbaiki sesuatu yang rusak. Di beberapa komplek perumahan, termasuk di dekat rumahku, baru saja selesai dibuat gorong-gorong air untuk mengurangi genangan air pada saat hujan deras, meskipun jalanan masih saja tergenang pada saat hujan, tapi setidaknya berkurang sedikitlah. Taman-taman kota juga menjadi lebih cantik dari sebelumnya. Senang ya lihatnya kalau lingkungan tempat tinggal dan yang kita lewati menjadi bersih, indah dan rapi. Saya tidak tahu sejak kapan budaya bersih-bersih dan semacamnya menjelang hari kemerdekaan dimulai, tapi yang jelas ini adalah kebiasaan yang baik. Tapi masalahnya kenapa harus menunggu tanggal 17 Agustus saja? Apakah dananya baru turun ketika menjelang hari kemerdekaan saja ya? Alangkah baiknya jika budaya itu dilakukan terus-menerus, jangan musiman saja, atau karena ada event tertentu seperti saat sekarang ini. Ayo dari sekarang mulailah untuk lebih perduli pada lingkungan kita, mulai dari kebersihan, kerapian dan keindahan dan lain sebagainya. Tidak hanya menjelang hari kemerdekaan saja, tetapi setiap saat. Bukankah ini juga salah satu cara untuk mengisi kemerdekaan dan bukti cinta kita pada negeri ini?!! Bener gak ya, jadi inget pelajaran PPKN dulu waktu masih sekolah hehehe... Semoga bermanfaat... Selamat weekend :-) Bogor, 14 Agustus 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun