"Cakrawangsa" ialah program yang berasal dari mata kuliah Wawasan Praksis dan Sosial pada Universitas Negeri Malang. Program ini berfokus memberikan tambahan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Pondok Anak Yatim Abdul Kadir Kurnia, yang berada di Jl Terusan sudimoro, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, dan Dalilatun Nashohah selaku pengurus panti.
Setelah melakukan diskusi dengan anak-anak panti, kami mengetahui bahwa mereka memiliki kendala dalam proses belajar, dan mempengaruhi kemampuan mereka terhadap memahami suatu materi, salah satunya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). PPKn seringkali terlewatkan oleh mereka, terlihat dengan tidak adanya upaya untuk menambah jam belajarnya guna mengerti apa yang telah diajarkan di sekolah.
Pengajaran di sekolah seringkali tidak dikemas dengan menarik, sehingga memperburuk persepsi anak terhadap  mata pelajaran tersebut.
Saat ini, anak-anak sering menganggap sepele mata pelajaran PPKN. Terkadang mereka merasa mata pelajaran ini kurang relevan dalam kehidupan sehari hari mereka. Â Akibatnya, anak-anak tidak memahmi mengenai konsep nilai-nilai kebangsaan. Bahkan, salah satu dari anak pondok tidak mengetahui jika nilai moral Pancasila perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak dapat dibiarkan, karena mereka adalah generasi penerus bangsa.
Upaya kami dalam menambah pembelajaran PPKn demi meningkatkan minat belajar mereka adalah dengan memberikan pembelajaran yang bervariasi, agar anak-anak tidak mudah merasa bosan. Ketika memberikan pengajaran, kami langsung mengaitkan dengan bukti contoh sehari-hari seperti kasus ringan yang biasa terjadi di lingkungan masyarakat, untuk memberikan pemahaman jika nilai-nilai dan moral Pancasila sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat Indonesia. Kami menggunakan metode pembelajaran dengan cara mengerjakan pre-test setelah pemberian materi. Pre-test diimplementasikan dengan soal pilihan ganda maupun esai. Pemberian materi diselingi dengan menonton video pembelajaran agar anak-anak tidak bosan dan jenuh. Selain itu, kami juga memberikan ice breaking dengan games yang diisi pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan, untuk menambah rasa ketertarikan dan ingatan anak terhadap pembelajaran.
Naila salah satu anak panti menyatakan, "Aku kurang memahami materi yang ada pada mata pelajaran itu karena penjelasan dari guru yang berada di sekolahku kurang merinci. Rasanya juga kurang menarik, aku tambah senang kalua ditambah games begini."
Pendapat dari anak-anak panti sangat kami pertimbangkan dalam kelangsungan pembelajaran ini. Harapan dari program kami yaitu  agar menciptakan suasana belajar yang dapat menyenangkan sekaligus interaktif dan dapat membangkitkan minat anak yang mulai merasa bosan dan melewatkan mata pelajaran PPKn dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H