[caption id="attachment_69900" align="alignleft" width="161" caption="Ilustrasi"][/caption]
Belakangan ini topik transplantasi kembali menghangat dengan adanya berita mengenai Sobat kecil kita Bilqis yang menderita atresia biliaris sehingga memerlukan transplantasi hati. Sekedar berbagi pengetahuan dan me-review kembali mengenai topik transplantasi.
Transplantasi organ berarti memindahkan organ dari satu bagian tubuh ke tubuh yang lain atau dari donor satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain pada individu yang sama, yang diperuntukkan sebagai pengganti organ penerima yang rusak atau tidak ada/ tidak terbentuk. Dimasa yang akan datang kemungkinan akan dikembangkan "menumbuhkan kembali" organ tertentu dari sel organ individu itu sendiri.
Transplantasi itu sendiri sebenarnya sudah lama kita kenal dalam praktek keseharian di berbagai pusat pelayanan kesehatan. Salah satu contoh paling sederhana adalah transfusi darah, hal tersebut sebenarnya bagian dari suatu prosedur transplantasi (transplantasi sel darah dan plasma). Prosedur tersebut nampaknya sederhana, namun dibalik itu ada suatu prosedur yang rumit dan cukup kompleks yang tidak sesederhana kita bayangkan. Darah dari donor harus dicocokkan dengan resipien (penerima) dengan berpatokan dari golongan darah lalu kemudian masuk pada tahap selanjutnya berupa penyesuaian "karakter" darah yang segolongan tadi. Ketidaksesuaian (inkompatibilitas) dari keduanya bisa berakibat merugikan bahkan bisa fatal pada pihak resipien (penerima).
Transplantasi organ dibagi atas beberapa jenis, bergantung dari asal donornya. Autograft Jaringan transplan berasal dari individu yang sama. Prosedur ini diantaranya adalah prosedur transplantasi kulit (skin graft) dan prosedur graft pembuluh darah jantung yang diambil dari pembuluh darah balik/ vena (umumnya diambil dari vena tungkai bawah) yang kita kenal dengan istilah operasi "by-pass". Allograft Transplantasi jaringan atau organ dari dua individu yang berbeda secara genetik namun masih satu spesies. Namun karena perbedaan secara genetik antara donor dan resipien sehingga sistem kekebalan dari penerima (resipien) seringkali menimbulkan reaksi penolakan karena oleh sistem kekebalan tubuhnya tersebut, organ/ jaringan yang ditransplantasikan dianggap sebagai benda asing yang harus segera disingkirkan dari tubuh. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, diberikan obat-obatan yang bersifat menekan sistem kekebalan tubuh namun konsekuensinya akan membuah tubuh resipien lebih rentan terhadap faktor-faktor penyebab infeksi dari luar misalnya kuman, bakteri atau virus. Isograft Mirip dengan allograft, namun organ atau jaringan yang ditransplantasikan berasal dari donor yang secara genetik identik (saudara kembar identik). Karena secara genetik antara donor dan resipien adalah identik, maka tidak akan memicu sistem kekebalan tubuh resipien. Xenograft and xenotransplantation Transplantasi organ/ jaringan dari satu spesies ke spesies yang lain, misalnya katup jantung, jaringan pankreas penghasil insulin. Namun prosedur ini seringkali sangat berbahaya mengingat bukan satu spesies sehingga resiko ketidaksesuaian, penolakan menjadi jauh lebih besar. Split transplant Transplantasi ini bisa juga diartikan transplantasi yang membagi organ donor ke resipien (diambil sebagian), biasanya yang digunakan adalah hati. Hati dari satu individu diambil sebagian untuk dicangkokkan ke resipien, misalnya pencangkokan sel hati dari orang dewasa ke anak-anak. Semua prosedur diatas sudah pernah dilakukan dengan beragam variasi tingkat keberhasilan. Seiring perkembangan teknologi kedokteran maka tidak tertutup kemungkinan dikemudian hari prosedur ini akan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih memuaskan.
Di negara kita, prosedur transplantasi juga sudah banyak dilakukan, meski belum seperti negara-negara maju yang lain, namun setidaknya transplantasi kulit, ginjal, kornea sudah dilakukan. Tantangan selanjutnya adalah prosedur transplantasi yang lain misalnya transplantasi hati dan mungkin organ-organ vital yang lain.
Dibalik optimisme tersebut, masih ada satu hal yang sangat mengganjal yaitu kendala biaya yang mesti dikeluarkan untuk suatu prosedur transplantasi yang tidak sedikit. Selain prosedurnya, biaya pasca tindakannya juga yang tidak sedikit. Semoga kedepan persoalan ini juga akan ada pemecahannya. Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
Mengingat banyaknya orang-orang yang tertolong oleh prosedur/ tindakan ini, maka tidak salah rasanya jika disebutkan bahwa "TRANSPLANTATION-A MEDICAL MIRACLE OF THE 20th CENTURY". Dan kepada Sobat kecilku Bilqis, semoga apa yang diharapkan dan yang telah direncanakan bisa berjalan dengan lancar. Teriring doa bersamamu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H