Mohon tunggu...
Arya Mahesageni
Arya Mahesageni Mohon Tunggu... -

Mulai menulis sejak SMU,dan sampai sekarang yang saat kuliah di Fakultas Hukum Uniska Kalimantan Selatan,menulis puisi dan prosa .Akitifitas yang lain tergabung di salah satu LSM Lingkungan Hidup di Kalimantan Selatan focus pada penyelamatan air.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Allah Berbicara dengan Alam

4 Juli 2011   20:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:56 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Firman Allah; Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati." Fushshilat

Menyimak dari apa yang di firmankan Allah, mangatakanbahwa benda-benda langit atau pun bumi ( alam smesta ) mempunyai kehidupan serta mempunyai indra-indra yaitu indra-indra penglihatan pendengaran sebagai indra yang di perlukan untuk dapat berfikir dan membedakan. Oleh karena itu tidak salah apa bila dikatakan langit, dan bumi(alam semesta) adalah benda-benda yang hidup dan berfikir serta bisa membedakan. Benda-benda langit telah menimbulkan kehidupandi muka bumi ini. Sendainya matahari tidak ada , apakah ada kehidupan dimuka bumi ?

Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 Planet dan bulan masing-masing, planet-planet kerdil, asteroida, kometk, dan debu angkasa berputar mengelilingi matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklimi, sedangkan cahayanya membuat siang hari terang dan dipakai oleh tumbuhan untuk fotosinresis Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.

Dalam Firman tersebut langit dan bumi ( alam semesta ) berkata; “kami datang dengan suka hati” mengapa langit dan bumi menjawab seperti itu ketika Allah bertanya ? Bukankah tiap-tiap gerak berarti merupakan masa benda dan oleh , karena itu maka gerak hanyaterdapatpada apa yang mempunyai zaman (masa wujudnya) ,karena zaman itu sendiritidak memiliki wujud sendiri. Benda dalam alam ini bagaimanapun mengalamipergantian dengan salah satu macam tertentu, baik pengertian itu adalah gerak benda disekitar pusat (rotasi),ataupun gerak benda darisatu tempat ketempat lain ( gerak revolosi) atau gerak surut ( kurang)atau gerak esesi dalam bentuk kejadian dan kemusanahan.

Dengan berdasarkan ini maka gerak itu adaapabila ada benda, karena tidak mungkin ada bendayang semula diam kemudian bergerak, langit dan bumi sadar akan hal itu bahwa ada yang menciptakan yaitu Allah (Tuhan) langit dan bumi percaya bahwa Tuhan itu ada. Tinggal manusia yang berdiam di kolong langit ini apakah percaya atau tidak tentang adanya Tuhan?Percaya atau tidak manusia kepada Tuhan, tidak membuat Tuhan terusik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun