Mohon tunggu...
Arya Indra
Arya Indra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Hobi membahas politik, kesehatan, musik dan masih banyak lagi. Seorang yang ingin belajar hal baru dan mudah beradaptasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketentuan Dosis Vaksin HPV bagi Perempuan Muda

12 April 2023   21:20 Diperbarui: 12 April 2023   22:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan beberapa gagasan terkait vaksin HPV. Vaksin Human Papillomavirus atau yang dikenal dengan vaksin HPV merupakan vaksin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kanker serviks, khususnya pada manusia berjenis kelamin perempuan. Menurut hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mengenai deteksi dini kanker serviks melalui Inspeksi Visual Asam Asetat atau yang dikenal dengan IVA positif di Indonesia pada kurun waktu 2018 hingga 2020 menunjukkan bahwa setidaknya terdapat 50.171 orang yang menderita penyakit tersebut. Tingginya angka penderita penyakit kanker serviks ini juga akan berdampak pada tingginya angka kematian perempuan yang ada di Indonesia. Data pada tahun 2020 menyatakan bahwa sebanyak 340 ribu perempuan di Indonesia meninggal akibat penyakit kanker serviks ini. Lebih dari 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh virus HPV, yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kanker serviks juga termasuk penyakit kanker terbanyak keempat yang diderita kaum perempuan di dunia. Oleh karena itu penyakit ini sering disebut dengan Silent Killer. Meski telah mendapat julukan sebagai Silent Killer, ada beberapa cara untuk menekan angka penderita penyakit kanker serviks ini dengan melakukan upayaupaya preventif. Upaya preventif untuk menangani penyakit ini dapat dicegah melalui pemberian vaksinasi HPV. Pemberian vaksin ini dianjurkan oleh kelompok penasihat strategis WHO untuk imunisasi yaitu SAGE. Ketua SAGE, Alejandro Cravioto telah mendesak semua negara di dunia tanpa terkecuali untuk segera memberikan vaksin kepada warga setiap negaranya masing-masing terutama bagi warga negara yang berjenis kelamin perempuan. Tujuan diterbitkannya desakan tersebut oleh ketua SAGE kepada seluruh negara yang ada di dunia terutama warga berjenis kelamin perempuan ini agar semakin banyak perempuan yang mendapatkan vaksin HPV sehingga mereka memiliki bekal berupa imunitas yang kuat atau tinggi agar terlindungi dari penyakit kanker serviks dan terhindar dari konsekuensi yang harus mereka hadapi selama seumur hidup apabila terjangkit penyakit kanker serviks ini. Pemberian vaksin HPV ini nantinya memliki peraturan mengenai dosis yang harus diberikan kepada penerima vaksin HPV. Pada awalnya, SAGE memberikan rekomendasi yaitu dua dosis vaksin HPV untuk target anak perempuan berusia 9-14 tahun, begitu pula dengan satu atau dua dosis vaksin HPV untuk remaja perempuan berusia 15-20 tahun. Sementara Untuk perempuan yang berusia 21 tahun, nantinya akan menerima dosis vaksin HPV sebanyak dua dosis dengan interval penyuntikan vaksin adalah enam bulan. Akan tetapi, pihak SAGE merubah rekomendasi tersebut khususnya pada kriteria pemberian vaksin HPV untuk target anak perempuan menjadi satu dosis vaksin HPV saja. SAGE juga memiliki pesan serta target yang diberikan kepada seluruh negara yang ada di dunia untuk mengutamakan pemberian vaksin HPV kepada para anak perempuan yang berusia 9-14 tahun dikarenakan anak perempuan yang beusia tersebut memiliki tingkat kerentanan mengidap penyakit kanker serviks lebih tinggi dibandingkan usia-usia lainnya. Di negara Indonesia sendiri, Dirjen P2P Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mendapat arahan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia mengenai sasaran pemberian vaksinasi HPV yang wajib dan gratis akan difokuskan pada 8 provinsi di Indonesia, diantaranya DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali. Dari sini saya berpendapat bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya preventif demi mencegah serta menekan tingginya angka masyarakat yang terjangkit penyakit kanker serviks ini. Salah satu upaya tersebut yakni pemberian fasilitas vaksin HPV secara gratis yang difokuskan pada 8 provinsi yang ada di Indonesia dan diharapkan bisa merata di negara Indonesia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun