"Batik Kopi dan Durian merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Ngadirejo menggunakan teknik batik cap dan malam atau lilin sebagai unsur utamanya"
Ngadirejo, 26/01/2023
Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 33 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) bekerja sama dengan Perangkat Desa Ngadirejo berupaya melestarikan batik Kopi dan Durian dengan mengadakan pelatihan kewirausahaan berupa pelatihan membatik kepada ibu-ibu Desa Ngadirejo. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Dukuh Desa Ngadirejo pada hari Ahad, (21/01/2024). Terdapat sekitar 15 ibu-ibu Desa Ngadirejo turut serta mengikuti pelatihan dengan penuh semangat dan antusias. Alat dan bahan yang digunakan telah disiapkan oleh Mahasiswa KKM Kelompok 33 UIN Malang berupa kain mori polos, malam atau lilin, pewarna batik remasol, waterglass, alat cap bermotif kopi dan durian, midangan, canting, dan kuas.
Dengan memanfaatkan aset desa berupa alat cap bermotif batik kopi dan durian yang telah ada, kain mori yang polos diubah menjadi karya seni yang estetik, indah, dan memiliki nilai seni yang tinggi dengan nuansa alam kopi dan durian. Teknik yang digunakan untuk membuat Batik Kopi dan Durian sangat sederhana yaitu dengan mecelupkan alat cap ke dalam malam atau lilin yang telah panas kemudian dicapkan diatas kain mori polos yang telah disiapkan.
“Penanaman dan pendalaman makna batik oleh masyarakat memang perlu untuk ditingkatkan, selain mendapatkan ilmu yang bermanfaat, masyarakat dapat menghasilkan karya seni yang bernilai dan dapat meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Desa Ngadirejo, karena Desa Ngadirejo ini sangat terkenal dengan penghasil kopi dan durian. Dengan adanya pelatihan ini, pewarisan budaya lokal berupa batik Kopi dan Durian akan terus dilestarikan dan dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. Oleh karena itu, ibu-ibu merasa sangat beruntung saat mengikuti pelatihan ini”. Ujar Pak Wicahyo selaku Kepala Urusan Keuangan Desa Ngadirejo.
Dalam pelatihan tersebut, Mahasiswa KKM Kelompok 33 UIN Malang memberikan sosialisasi dengan mengangkat tema “Warnai Budaya Lokal: Batik Kopi dan Durian sebagai Ekspresi Identitas Masyarakat Ngadirejo” yang menjelaskan tentang sejarah dan definisi batik serta alasan mengapa budaya batik harus dilestarikan. Selain itu, Mahasiswa KKM Kelompok 33 UIN Malang memberikan pelatihan mengenai tata cara membatik dengan menggunakan teknik batik cap. Ibu-ibu yang ikut serta dalam pelatihan tersebut sangat bersemangat dan antusias dengan memberikan beberapa pertanyaan yang mendalam mengenai batik.
Dengan diadakannya pelatihan pembuatan batik Kopi dan Durian ini diharapkan nantinya mampu mengoptimalkan keproduktifan Ibu-Ibu Desa Ngadirejo dalam berkreasi seni batik dengan memanfaatkan alat cap batik kopi dan durian sebagai salah satu aset desa. Selain dapat melestarikan warisan budaya lokal, pembuatan batik juga dapat membuka peluang usaha dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Ngadirejo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H