Kemunculan berita TPA Randegan kebakaran menghebohkan publik khususnya warga Mojokerto.Pada hari jumat (8/9/2023) malam warga dibuat geger dengan kepulan asap yang bersumber dari TPA Randegan.Saat itu delapan pemadam kebakaran diarahkan untuk menghentikan api yang sudah menyebar semakin luas.Api mulai merambat ke arah barat TPA Randegan.
Cuaca cukup ekstrim membuat api muncul kembali pada hari Sabtu (9/9/2023).Kebakaran yang terjadi hari Sabtu lebih besar daripada yang kemarin,akibatnya kebakaran tersebut melebar sampai dekat dengan pemukiman warga.Pemadam kebakaran mulai membantu untuk  memadamkan api tersebut.Namun,walaupun api sudah mengecil kepulan asap pekat masih terlihat di belakang gunungan sampah.
Pola angin yang tidak menentu juga dapat memicu penyebaran kebakaran.Akibatnya damkar sulit mengehentikan api yang menyebar karena angin kencang.Hingga pada akhirnya kepulan asap tersebut menyebar sampai pemukiman warga sekitar TPA Randegan.
Banyak warga sekitar yang merasakan dampak dari kebaran tersebut. Kumpulan asap itu menyebabkan kesehatan menjadi terganggu. Tak heran jika banyak warga yang mengungsi ke kerabat mereka untuk menghindari kepulan asap pekat.
Mobil damkar tidak serta merta memadamkan api karena saat bagian atas tumpukan sampah sudah dibasahi, teriknya matahari membuat tumpukan sampah bagian bawah mengakibatkan bara api membesar.Cuaca yang seperti itu menjadikan api sulit untuk dijinakkan.Petugas damkar terus bersiaga agar api tersebut tidak muncul kembali.
Kebakaran TPA Randegan dinyatakan padam dan tidak ada lagi kemunculan asap sejak Sabtu (16/9/23) lalu.Membutuhkan belasan hari untuk kebakaran serta asap yang ditimbulkan benar benar hilang. Meskipun sudah terlihat aman,kita harus tetap waspada karena cuaca sedang panas.Oleh karena itu,pemantauan tetap berlanjut dengan membangun posko siaga yang melibatkan tim damkar dan mencegah warga untuk melakukan aktivitas di sekitar TPA Randegan.
peristiwa TPA Randegan yang terbakar bisa terjadi karena adanya cuaca yang sangat panas pada Kota Mojokerto, karena hal itulah mengakibatkan sampah-sampah yang ada Di TPA menjadi terbakar. Sedangkan, adanya cuaca panas atau kemarau yang berkepanjangan ini terjadi akibat ulah manusia yang sering kali membuang sampah sembarang salah satu contohnya membuang sampah pada perairan, kerap ditemui sungai-sungai tersumbat karena limbah rumah tangga, sehingga air tersebut tidak dapat menguap, yang seharusnya air tersebut menguap menjadi hujan kini musim hujan tidak terjadi.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni dengan pengelolaan sampah yang bijak.Cuaca panas saat ini membuat sampah dan lahan menjadi kering sehingga rentan terjadi kebakaran.Oleh karena itu,pendidikan serta kesadaran masyarakat juga penting adanya.Dengan mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarangan tempat dapat menjadi penanggulangan bahaya kebakaran akibat cuaca panasÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H