Mohon tunggu...
aryafisabilillah
aryafisabilillah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Sedang Belajar

Selanjutnya

Tutup

Seni

Sejarah Reog Ponorogo serta 4 Babak dalam Pertunjukannya

29 November 2024   20:28 Diperbarui: 29 November 2024   22:06 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock

2. Babak Kedua

Di babak kedua, adegan dimonopoli tokoh Singo Barong yang menari-nri dan memperlihatkan gerakan-gerakan pantomim. Dia menirukan secara verbal tingkah laku harimau.
Gerakan tersebut dilanjutkan dengan perang antara prajurit dan Singo Barong. Pada adegan ini, Singo Barong tampak agresif, demonstratif, atraktif, dan melompat, serta mengangkat penari, dan sebagainya.
Selanjutnya, Thetek Melek yang sudah menempatkan diri mendampingi Singo Barong dengan kegiatan seperti memegang baju Singo Barong dan mengusir penonton yang masuk area. adegan tersebut dikisahkan tentang kekalahan prajurit berkuda.

3. Babak Ketiga

Bujangganong tampil menari dan menunjukkan keterampilannya. Babak ketiga ini mengisahan perang antara Bujangganon dengan Singo Barong. Dalam perang tersebut, Singo Barong kalah, kemudian menjadi pengikut Bujangganong.

4. Babak Keempat

Babak keempat menjadi babak terakhir yang mempertunjukkan Kiana Sewandono menari tunggal. Kemudian dilanjutkan dengan datangnya Bujangganong mempersembahkan Singo Barong.
Tari Reog Ponorogo diiringi beragam alat musik tradisional. Mulai dari saron, kendhang, kenong, bonang, gong, dan terompet. Adapun lagu-lagu pokok yang digunakan dalam kesenian ini di antaranya adalah Putrajaya, Ponoragan, Sampak, Obyok, Kebo Giro. Sementara lagu selingan yang sering digunakan antara lagu ijo-ijo dan Walangkekek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun