Mohon tunggu...
Arya Dwicahyo
Arya Dwicahyo Mohon Tunggu... -

Hidup bagai katak dalam tempurung

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Novel Laskar Pelangi VS Supernova VS Nayla VS Melawan Arus?

28 Desember 2013   13:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:25 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1388212032865933478

Saya pecinta novel terutama fiksi. Karena saya suka berimajinasi, saya menjadi suka mengoleksi novel fiksi. Ada beberapa novel fiksi yang menjadi favorit saya. Supernova oleh Dee Lestari dan Nayla oleh Djenar Maesa Ayu. Saya kurang tau apakah Laskar Pelangi (Andrea Hirata) termasuk fiksi atau non fiksi atau true story, tetapi saya juga menyukai novel laskar pelangi. Dari berbagai banyak novel inilah 3 novel yang menurut saya sangat-sangat bagus dan berkualitas baik dari gaya tulisan, sudut pandang, penokohan maupun latar belakang cerita. Ada satu lagi novel yang bagus judulnya Lelaki Terindah oleh Andrei Aksana. Mungkin itu juga bisa saya sandingkan dengan 3 novel tadi. Setelah sekian lama saya mencoba berburu novel-novel terbaru saya belum bisa menemukan novel terbitan sekarang yang kualitasnya menyamai 4 novel ini. Suatu waktu saya iseng pergi ke gramedia (pastinya baca gratis dulu baru beli). Saya coba baca Kambing Jantan. Jujur, isinya belum mampu menyamai 4 novel ini. Kambing Jantan segmentasinya lebih ke remaja tanggung. Saya tidak jadi beli :D Saya coba lagi buka toko buku online, barulah saya beranikan diri membeli novel berjudul Melawan Arus (Raffreds Northman). Sekilas covernya mirip dengan Dee Lestari, menggunakan simbol-simbol tertentu. Bedanya Raffreds menggunakan simbol segitiga dan bola seperti ditusuk. Beberapa orang sempat mengaitkannya dengan illuminati. tapi entahlah. (Saya tdk mau bahas itu). Saya membaca novel melawan arus langsung habis satu hari. Isinya tdk terlalu banyak cukup 174 halaman saja. Setelah saya pahami, novel ini bisa saya katakan selevel dengan Supernova (Dee Lestari) atau Nayla (Djenar Maesa Ayu). Sudut pandang, penokohan, sangat bagus sekali. Pembaca dibuat penasaran dengan cerita yang digambarkan gamblang namun dengan bahasa yang tetap menarik.  Untuk ukuran penulis baru (saya baru kenal nama Raffreds), sebuah karya perdana yang baik dan luar biasa. Sayang seribu sayang, novel ini hanya dijual melalui online (penerbitnya). Padahal, saya bisa yakin novel ini bakal meledak dipasaran jika dipasarkan ke gramedia. yakin seratus persen. Eits, jangan buru-buru menghakimi saya dulu kenapa saya bisa katakan novel melawan arus selevel dengan karya Dee Lestari atau Djenar Maesa Ayu...Kalau mau tau bisa dibeli novelnya dan rasakan langsung kualitas isinya, baru boleh sanggah saya :) Ada komentar? Monggo dilayani.....

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun