Mohon tunggu...
Aryaduta Prasetya Putra
Aryaduta Prasetya Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/Universitas Airlangga

Saya mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tertawa itu Benar Menular

18 Maret 2023   23:17 Diperbarui: 19 Maret 2023   10:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SURABAYA - Menonton film komedi menjadi salah satu cara orang dalam mencari tawa dan melepas penat namun, pernah gak sih merasa kurang terhibur dan kurang lepas saat tertawa ketika nonton film komedi sendirian? Dibandigkan ketika nontonnya ramai - ramai akan terasa lebih mudah untuk tertawa dan bahagia.

Mirip halnya dengan menguap, tertawa juga memiliki efek menular yang mana efek ini mampu memperbaiki suasana dan membuat atmosfer ruangan menjadi lebih seru dan menyenangkan. 

Secara perkembangan manusia, nenek moyang kita sudah menganggap tertawa sebagai cara manusia untuk berkomunikasi dengan nyaman dan karena itulah ketika kita menonton film komedi ramai - ramai akan memberikan kesan yang lebih seru dan menyenangkan. 

Sebuah studi di University College of London meneliti bagian otak bernama promotor cortical region yang merangsang otot wajah dari respons suara, mengatakan bahwa otak bagian ini menunjukkan reaksi yang tinggi ketika mendengar suara tawa yang bahagia dan sebaliknya ketika mendengar jeritan ketakutan. Maka dari itu, kita cenderung ikut senyum dan tertawa ketika suasana sekitar juga tertawa.

Professor Nicholas Christakis dari Harvard Medical School dan James H. Fowler dari University of California menemukan bahwa efek pengaruh sosial juga mempengaruhi perilaku orang, dimana orang akan merasa diterima dalam sosial ketika perilakunya sama dengan kelompoknya, yang berarti pengaruh sosial menekan kita untuk ikut tertawa bersama - sama. 

Pemberian efek suara tertawa dalam film ternyata juga bukan sembarangan, karena sesuai dengan penelitian pada tahun 1974 menunjukkan bahwa orang akan menganggap itu sebuah lelucon ketika mendengar suara tersebut, dan sesuai kata pakar neurosains, Robert Provine, yang mengatakan bahwa manusia akan 30x lebih mudah tertawa ketika bersama kelompok daripada ketika sendirian. 

Nah, itulah mengapa film komedi lebih boring untuk ditonton sendiri ketimbang ditonton bersama - sama. Lantas, apakah kamu punya referensi film komedi untuk ditonton bersama - sama? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun