Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Favorit, Mengapa Harus Stress?

24 Juni 2020   09:06 Diperbarui: 24 Juni 2020   09:04 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ini bulan dimana sebagian besar orang tua cemas luar biasa memikirkan anaknya  harus sekolah di sekolah atau universitas favorit mana.

Dulu sewaktu mas kembar dan adiknya  melewati masa-masa seperti ini, kami anehnya gak ikut dalam suasana itu.

Kami dulu cuma yakin semua usaha belajar mereka akan dibayar Allah pada waktunya, cepat atau lambat entah lewat sekolah favorit atau yang dianggap biasa.

Kami biarkan semua mengalir sambil menjaga mereka dari kekurangan air dan mencegah hama agar mereka terus tetap tumbuh.

Adalah hak orang tua untuk stress atau tidak menghadapi itu semua dan kami memilih untuk tidak stress sambil berkunjung kesetiap tempat yang mereka daftar untuk memastikan oxygennya cocok buat suasana belajar mereka nanti jika diterima.

Kami telusuri ruang kelasnya bersama-sama, beribadah di masjid atau mushollanya lalu mengucap salam kepada  gerbang masuknya karena meyakini setiap benda dibumi dapat bersaksi atas ijinNya.

Pertanyaan saya pada mereka ketika disana  adalah:

"Nyaman gak kira-kira tempat ini untuk kamu belajar?"

Sejak sekolah menengah hingga mereka kuliah tempat dimana mereka menyatakan 'Nyaman' ternyata ditempat itulah mereka diterima.

Dari situlah kami mendefinisikan apa itu sekolah favorit. Setidaknya favorit buat mereka yang menjalani bukan menurut kami.

Kami akui kami memang orang tua yang aneh. Maka janganlah ditiru!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun