Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Polisi dan Indonesia Raya di GBK - Catatan Tepi

7 Agustus 2016   13:39 Diperbarui: 8 Agustus 2016   07:51 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang suporter Timnas Indonesia sebelum memasuki Stadion Utama Gelora Bung Karno pada laga kualifikasi Piala Dunia. Liputan6.com

Periode selanjutnya saya perlahan menyadari bahwa begitu tegasnya aparat Negara menghormati prosesi penghormatan bendera dan lagu Indonesia raya adalah karena kecintaan atas profesi mereka dan kebanggaan mereka karena memilih dan terpilih sebagai penjaga Negara kesatuan Republik Indonesia.

Usai lagu kebangsaan dikumandangkan dan sorak sorai penontan di GBK menyambut pemain yang memasuki tengah lapangan saya yang merasa terusik oleh sikap satuan polisi di sebelah saya coba menghampiri satu di antara mereka dan memilih yang berpangkat paling tinggi.

“Pak, dengan tanpa mengurangi rasa hormat, kenapa pasukan yang bersama bapak di sini sebagian besar tidak berdiri dan bersikap sempurna saat lagu Indonesia raya dinyanyikan? Saya melihat mereka tetap duduk dan tidak sama sekali tergerak untuk menghormati proses ini?”

Petugas itu memandang  tubuh saya dari atas kebawah dan melontarkan jawaban yang tidak terduga,

“Lho .. Masnya sendiri berarti tidak bersikap sempurna juga kok sempat-sempatnya memperhatikan orang lain yang tidak bersikap sempurna!” ketusnya.

“Mereka bukan orang lain, mereka aparat. Lagi pula sikap sempurna saya bukan berarti saya mematikan panca indera. Saya masih bisa melihat dan masih bisa mendengar!” sahut saya.

“Sudah jangan ngurusi orang lain, kita ngurusin penonton sudah capek dan repot, cuma lagu Indonesia Raya aja jadi masalah!” lalu dia pergi begitu saja, menjauhi saya yang terpaksa kemudian mencari tempat duduk karena telah direbut orang lain.

Sementara di tengah lapangan, Firman Utina, Christian Gozales berjibaku dan berpeluh demi kejayaan Indonesia Raya. Dalam sembilan puluh menit mereka menyumbangkan satu goal untuk Indonesia Raya. Mungkin Polisi di sana betul, pemain bola ditengah lapangan sudah capek mengejar bola sehingga jika saat di awal pertandingan harus menyanyikan lagu Indonesia raya maka buat apa penonton mengurusinya.

Maka ketika sebuah kantor Walikota di Makassar milik rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia diserbu dan dihancurkan Polisi hanya untuk sebuah kebanggaan korps dan solidaritas saja saya bisa memaklumi. Mungkin mereka sudah lelah mengurusi kita rakyatnya, jadi buat apa ngurusin polisi yang menyerang Satpol PP disana dengan membabi buta.

Lagipula pembelaan standardnya adalah yang menyerang dan enggan menghormati lagu kebangsaan Indonesia Raya itu hanya OKNUM. Semua harap maklum!

“HIduplah Indonesia Rayaaa……”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun