Sebagai mahasiswa kita sering kali mengalami yang namanya kekhawatiran berlebihan, ke khawatiran tersebut bisa di sebabkan bleh banyak hal seperti tugas yang menumpuk, cemas akan nilai, atau lingkungan di kampus yang tidak mendukung.tentu saja hal ini membuat kita lebih banyak mengalami tekanan.
Oleh sebab itu saya disini ingin membagikan jawaban mengenai masalah tersebut yang mungkin dapat anda terapkan pada kehidupan kalian sehari-hari. Disini saya akan menjelaskan bagaimana etika kebahagiaan aristotle dapat bisa kalian jadikan referensi untuk bisa menjadi pandangan kebahagiaan di hidup kalian.
1. Apa itu etika kebahagiaan Aristotle? (What)
Dapat dikatakan bahwa landasan pemikiran etis Aristoteles terletak pada konsepnya tentang tujuan  Dari konsep inilah ia mulai mengeksplorasi ide-ide tentang etika  Ketika membahas tujuan, Aristoteles  membedakannya menjadi dua perspektif  Pertama, mencari sesuatu demi tujuan yang lebih jauh, dan kedua, mencari sesuatu demi kepentingannya sendiri  Misalnya, uang dicari  bukan untuk kepentingannya sendiri, melainkan karena digunakan untuk mencapai tujuan  lebih lanjut, misalnya untuk membiayai pendidikan  Namun apakah pendidikan merupakan tujuan akhir.Â
Mengapa kita berusaha untuk mendidik? Â Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan yang memuaskan? Â Apa tujuan dari pekerjaan yang memuaskan? Â Dan sebagainya. Â Tujuan-tujuan ini nampaknya hanya bersifat sementara dan bukan merupakan tujuan akhir.Â
Setiap orang mempunyai arti dalam hidup. Menurut Aristoteles, tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaimonia). Orang yang  bahagia di satu sisi tidak membutuhkan apa-apa lagi, namun di sisi lain tetap tidak ada gunanya ingin mencari  yang lain selain daripada itu jika semakin banyak orang yang dapat mencapai tujuan hidupnya, maka kehidupan manusia akan semakin berkualitas. Dengan mencapai tujuan hidupnya, seseorang menyadari dirinya sepenuhnya dan dengan demikian mencapai kualitas-kualitas yang terbuka baginya.Â
Menurut Aristoteles, segala sesuatu yang dilakukan manusia haruslah sesuatu yang baik agar mempunyai nilai  Dalam mencapai tujuan hidup, nilai adalah yang paling penting, dan nilai ada demi kepentingannya sendiri jika kebahagiaan adalah  tujuan akhir hidup manusia, berarti kebahagiaan itu  adalah sesuatu yang berharga dalam dirinya sendiri dan bukan karena suatu nilai lain yang lebih besar. Kebahagiaan itu sendiri adalah hal yang baik.
2. Mengapa penting menciptakan etika kebahagiaan Aristotle? (Why)
Aristoteles sering mengajarkan  bahwa kebahagiaan pada dasarnya bukanlah keadaan fisik atau mental. Kebahagiaan adalah ikhtiar manusia. Logika kecil ini menyoroti kebenaran sehari-hari bahwa sifat manusia adalah aktivitas pengangguran, sebaliknya, identik dengan ketidakpuasan dan kondisi yang tidak manusiawi.Â
Aristoteles tidak merinci secara pasti hakikat kebahagiaan karena kebahagiaan identik dengan kegiatan yang mengejar kebahagiaan itu sendiri (Riyanto, 2013). Oleh karena itu, kebahagiaan terwujud ketika seseorang memberikan cinta yang tulus kepada orang lain, dan kebahagiaan yang diberikan menjadi berkah dalam segala aktivitas, yang darinya kegembiraan muncul dari  semangat cinta yang membara.