"Sungai merupakan sumber kehidupan bagi setiap manusia."
Siapa yang merasa asing dengan kalimat tersebut? Mungkin kita sudah pernah mendengarnya dari pelajaran IPA di bangku Sekolah Dasar.
Kalimat tersebut memang tidaklah salah. Sungai menjadi bagian penting dari hidup manusia yang tidak dapat dipisahkan. Sejak zaman nenek moyang kita, sungai dimanfaatkan oleh banyak orang sebagai sumber air minum, memasak, mandi, memancing, dan membudidaya ikan.Â
Selain itu sungai juga dapat digunakan oleh masyarakat sebagai sarana rekreasi, sumber mata pecaharian, serta sumber pembangkit listrik. Dan masih banyak lagi manfaat yang bisa kita dapatkan dari sungai.
Akan tetapi, apakah kalian masih mau menggunakan sungai-sungai terutama yang ada di pulau Jawa ini untuk dijadikan sumber air minum dan lain sebagainya?Â
Dulu sewaktu saya masih kecil tepatnya kurang lebih 14 tahun yang lalu, saya bersama dengan teman masih sering mandi dan berenang di sungai yang ada di sekitar rumah saya dan rumah nenek saya. Air masih bersih dan layak untuk dijadikan tempat berenang, belum ada sampah atau limbah pabrik yang tercampur di sungai tersebut.
Namun sekarang, saya bahkan sudah ragu untuk berenang di sungai dekat rumah saya. Alasan saya ragu untuk berenang di sungai adalah karena sudah tercemari berbagai sampah, termasuk sampah popok.
Banyaknya Jenis Sampah dan Limbah yang Mencemari Sungai
Banyak sampah maupun limbah yang terbuang di sungai mulai dari sampah plastik, limbah rumah tangga, sampah popok bekas, hingga limbah pabrik.
Kita coba melihat dua sungai besar yang ada di pulau Jawa, yaitu sungai Brantas dan Bengawan Solo. Kedua sungai yang terbesar di pulau Jawa tersebut juga masuk dalam nominasi atau kategori dua puluh sungai dengan penyumbang sampah plastik yang hanyut ke lautan.Â
Sampah yang jumlahnya mencapai ribuan ton tersebut dihanyutkan ke aliran sungai dan mengalir sampai hilir hingga sampai ke lautan.