Mohon tunggu...
Arya Adi Seputro
Arya Adi Seputro Mohon Tunggu... Guru - Manusia biasa yang ingin menjadi manusia seutuhnya

It’s just myself talking to myself about myself.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna Kebahagiaan Sebaiknya Tidak Perlu Diperdebatkan

21 Maret 2022   17:26 Diperbarui: 21 Maret 2022   17:33 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar diambil dari https://www.thongabeachlodge.co.za/

Kebahagiaan seseorang menurut teori SWB sangat dipengaruhi oleh penilaian kita akan kejadian-kejadian yang telah atau sedang kita alami. Jadi bisa dikatakan bahwa makna kebahagiaan merupakan penilaian subjektif seseorang dan tidak dapat dibenar-salahkan. Karena apa yang menjadi pandangan tentang kebahagiaan mereka tercipta dari pengalaman hidup yang pernah mereka alami dan rasakan. 

Selain itu kebahagiaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: Religiusitas, harga diri, rasa syukur, perspektif, dukungan sosial, kepribadian, dan pengampunan.

Makna kebahagian juga dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu. Mungkin saat ini kita beranggapan bahwa pekerjaan dengan gaji tinggi bisa membuat kita bahagia. Tetapi jika kita berada diumur yang cukup tua, mungkin kita akan menganggap bahwa bisa berkebun membuat kita bahagia. Anak-anak kecil menganggap bahwa bermain itu adalah sumber kebahagiaan, tetapi bisa saja saat beranjak dewasa menganggap bahwa belajar merupakan kegiatan yang membahagiakan.

Mengapa saya mengatakan bahwa makna kebahagiaan itu tidak perlu kita perdebatkan? Karena setiap orang memiliki pengalaman dan kejadian hidup yang berbeda dan kita belum tentu dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. 

Setiap orang memiliki pandangan dan penilaian atas hidupnya masing-masing. Jika seseorang mengatakan berpacaran tidak membuat bahagia karena beberapa kali mengetahui dirinya diselingkuhi, pandangan tersebut tidaklah salah jika kita berkaca dari teori SWB.

Tidak ada salahnya kita menetapkan standard kebahagiaan untuk diri kita sendiri. Yang jelas jangan sampai diri kita memaksakan pandangan kita ke orang lain dan memperdebatkan kebahagiaan orang lain.

Jadi untuk apa sih kita memperdebatkan makna kebahagiaan? Lebih baik kita hidup bahagia sesuai dengan versi kita masing-masing saja deh. Salam bahagia..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun