Mohon tunggu...
Arya Ajisaka
Arya Ajisaka Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Si selalu meremehkan yang terremehkan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Proses dalam Diam

28 Maret 2022   14:06 Diperbarui: 28 Maret 2022   14:08 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

          Saat sedang menikmati libur, aku jalan-jalan ke pusat kota sendirian, menikmati ramainya hari minggu. Melihat orang-orang yang dmsedang berolahraga dan bermain dengan keluarganya membuat aku tenang dan nyaman dibuatnya. Tapi pengganggu selalu ada dimanapun aku berada, ya aku berpapasan dengan lima orang itu, dan aku hanya memasang wajah tanpa ekspresi saat berpapasan dengan mereka, mereka menyadarinya dan langsung merangkul kundari belakang " heyy, sendirian aja nih, gapunya teman yaa..??? Hahaha" mereka tertawa. Aku sedang tidak mau berbicara, akupun berontak dan melarikan diri. "wooyyy jangan larii kamu......!!!!" teriak raihan sambil mengejar. Akupun melarikan diri ke tempat yang sepi dan menunggu mereka. Merekapun baru datang" lama sekali lari kalian" ucapku meremehkan. "apa kau bilang!?" ucap nico. Ya kita berantem, 1 banding 5, sungguh tidak adil bukan??.

          Di mulai dari serangan nico berlari lalu melompat jelas ingin memukulku ke arah muka, aku menhindari nya dan sedikit menyenggol nya saat sedang di udara, nico pun terjatuh. "waduh maafkan aku, aku tidak sengaja menyenggolmu" ucapku lagi meremehkan. Ya kepribadian inilah yang aku dapatkan. Bukan bermaksud sombong, tapi memang seperti itulah menghadapi orang-orang seperti mereka. Di lanjut dengan serangan agung, kakinya yang panjang sangat menyusahkan, saat sedang menendang aku mendekatinya dan itu membuat keseimbangan agung kacau, lalu aku menyapu kakinya dan iapun terjatuh, ya 2 sudah beres tinggal sisa 3. Giliran gugun, dengan badannya yang tinggi besar, tentu saja bukan menjadi lawan yang mudah. Tapi itu juga menjadi keberuntunganku karena dengan badanku yang kecil aku bisa bergerak lincah dan lebih rendah dari Gugun, saat gugun menyerah dengan pukulannya, aku menhindarinya karena jika di tangkis aku yang kalah dengan kekuatannya. Lalu aku langsung berlari kepinggirnya dan menyerang tepat di pelipisnya menggunakan pukulan ku, Gugunpun terjatuh. Fadly maju menghampiriku, selama ini fadly hanya diam saja, tatapannya yang lurus sama dengan tatapnku kita sempat bertatapan beberapa detik, dan keluarlah sifat liarnya, ia langsung menyerang ke arah kepala dari jarak yang dekat itu mustahil di hindari, jadi aku menagkisnya dan menyerangnya balik, tapi fadly langsung menghindarinya dengan cepat. Fadly menyerangku dengan bertubi-tubi, aku hanya bisa menangkis, tetapi ada saat dia mencapai batas, disitulah aku menyerang balik menendang perutnya menggunakan ujung telapak kaki. Ya fadly tumbang, tinggal sisa 1 yaitu pemimpinnya, Raihan. Setauku Raihan sering menonton gerakan-gerakan membela diri di hp nya. Dan ia sering mempraktekannya kepada teman-teman di kelas, termasuk aku. Jadi aku harus berhati-hati melawannya. " ohh sekarang sudah berani yaa kau saka!!" ucap raihan merendahkan. "dari dulu juga aku berani, hanya saja aku menahan diri" balasku merendahkan kembali. Hanya dengan kata-kata seperti itu emosinya meluap-luap, "dasar kau......sialan....!!!!!" ujar raihan sambil menyerang. Memang serangannya luar biasa, hampir setiap serangannya tidak tertangkis olehku. Kita saling beradu tangkisan dan pukulan. Saat itu untungnya aku masih dapat berpikir, dan melihat teman-temannya di takutkan bangun lagi aku pun langsung menyerang raihan di saat lengah dengan membantingnya, dan memukulnya saat berada di bawah tepat ke mukanya dengan telak. Aku kelepasan sampai membuat hidung raihan berdarah. Teman-teman yang lainnya langsung menghampiri Raihan" Raihan... Kau tidaka apa apa..????" teriak nico. Aku menghampiri mereka, mereka ketakutan." Sudah cukup, kalian mulai sekarang tidak boleh membuat onar lagi, jika kita satu sekolahan lagi, dan kalian masih membuat onar, maka aku lawan kalian!!" aku sedikit menggertak mereka dan mereka kangsung lari sambil menggotong Raihan. Aku pulang dengan keaadaan kecapean, untungnya mereka merasa takut padaku, karena jika tidak akulah yang akan habis.

Namaku Saka, ini kisahku.

TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun