Mohon tunggu...
Arya Arwana
Arya Arwana Mohon Tunggu... Lainnya - Anak Pintar

Aku ingin sukses dunia dan akhirat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Jadi Pembangkang

13 November 2020   22:00 Diperbarui: 13 November 2020   22:03 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

  Namaku Arya,nama lengkap ku Arya Arwana panggil saja Arya.Aku lahir di Kota Malang 16 Juni 2002.Aku lahir dari bapak yang bernama Mukadi dan ibu yang bernama Lismiati.Orang tua ku memiliki tiga anak,dua anak laki-laki dan satu anak perempuan.Semua keluargaku berasal dari suku jawa,yaitu Jawa Timur.Dulu Bapak ku bekerja di Kampung nya,di karenakan upah yang kurang mencukupi,beliau merantau hingga ke luar jawa,salah satunya Sumatera dan pada akhirnya sampai ke Jawa Barat tepatnya di kota Bandung.


  Pada waktu bapak ku pergi merantau ke Bandung,aku beserta adik dan ibu di bawanya untuk ikut pergi ke Bandung.Pada saat itu aku masih berumur 7 tahun,dan aku melanjutkan pendidikan ku di Bandung.Bina Bakti adalah nama sekolah dasar yang aku pilih,tempat nya yaitu di kampung Babakan Loa Kec Padalarang Kabupaten Bandung Barat.


   Aku akan menceritakan pengalaman sedih hingga menyenangkan yang pernah aku alami.Kebetulan aku pindah ke Bandung itu sebelumnya,aku sudah sekolah di kampung ku dulu,jadi saat aku pindah,aku hanya menyelesaikan kelas satu hanya dengan waktu tiga bulan.Kelas dua pun di mulai,aku menjalaninya dengan penuh semangat,hobi ku menggambar dan juga bermain bola pada saat itu,beda dengan sekarang hobi ku adalah membaca Al-Qur'an.Lanjut lagi,nah pada saat itu ada lomba menggambar tingkat sd.Dengan penuh rasa percaya diri,aku ikut berpatisipasi dalam lomba itu.Lomba tersebut akan di mulai seminggu kemudian,aku pun berlatih dengan sungguh-sungguh.Waktu lomba pun telah tiba,aku berangkat ke tempat perlombaan dengan naik motor dan diantarkan oleh bapak.sesampai disana aku merasa canggung,karena disana ramai sekali orang.


  Lomba pun telah dimulai,pada saat itu aku berinisiatif untuk menggambar burung,dan yang aku gambar adalah burung kakak tua.Aku menggambarnya dengan perasaan senang.Waktu pun telah selesai aku harus mengumpulkan gambar tersebut dan menunggu pengumuman siapa pemenangnya.Sebelum pengumuman pemenang,aku bertanya kepada ibu,
"ibu apakah aku bisa  dapet piala?"( dengan perasaan tegang ),
"insyaallah nak,kalau kamu beruntung"( jawab ibu dengan senyum ).
Dan akhirnya pengumuman pemenang lomba nya pun di umumkan dan akhirnya aku masuk sebagai juara ke-5,aku senang karena bisa ikut menang walau tidak menjadi juara 1.Dengan perasaan senang dan gembira aku pun pulang.


  Masa-masa yang paling menyenangkan yaitu kelas 5..Pada waktu kelas 5,hobi ku pada saat itu berubah,dari menggambar menjadi bermain bola.Pada suatu hari aku dan temanku berencana untuk bermain di lapang ambarita (nama lapangan).Aku meminta izin kepada ibu,
"Ibu,apakah aku boleh main bola di ambarita?" ( sambil senyum-senyum )
"engga boleh?" ( jawabnya sambil marah )
"ngapain jauh-jauh ke ambarita,di halaman depan kan bisa".
  Karena pada waktu itu aku engga di kasih izin,karena aku dulu engga mau ngedengerin orang tua ngomong,aku pergi ke ambarita secara diam-diam tanpa sepengetahuan ibu.Aku pergi dengan memakai sepatu sekolahku.Aku lari dan langsung menemui teman-temanku yang sudah menuggu di sekolah,karena pada saat itu sudah sepakat kumpul di sekolah.


  Sesampai di sekolah ternyata yang kumpul baru 3 orang,Ilham,Rizki dan Saep.Karena kita main bola di cukup hanya dengan 4 orang. Kita pun memutuskan untuk menjemput teman-teman yang lain ke rumahnya masing-masing."Ki,langsung pergi aja?" ( aku bertanya )," Oke" ( Kata Rizki sambil berbalik badan ).
  Setelah kami ber 4 selesai menjemput teman yang lain,kami pun segera pergi menuju lapangan ambarita.Dalam perjalan menuju lapangan,aku melihat ke atas langit karena pada saat itu langit agak mendung.
" Woy,bakal hujan ga nih?" ( sambil melihat ke langit ),
"gaakan" ( teriak yang lain ).


  Kami pun melanjutkan perjalanan.Sesampainya di lapangan kami pun langsung bermain dengan penuh keceriaan,pada saat itu sekitar jam 2 siang. Setelah kurang lebih 2 jam kami bermain,kami pun mulai lelah dan memutuskan untuk menyudahi permain ini.
"Woy,pulang yuk capek nih" ( kataku kepada mereka )
"Hayu ah,sama aku juga capek" ( saut Rizki )


  Kami pun beranjak meninggalkan lapangan dengan badan yang basah karena keringat.Saat dalam perjalanan,langit pun mulai terlihat lebih gelap.Baru 5 menit berjalan,air pun mulai turun dan mulai menandakan bahwa akan terjadi hujan deras.Kami pun berlarian untuk segera pulang ke rumah masing-masing.Karena saat itu aku dan temanku suka sekali hujan-hujanan,kami pun melanjutkan pulang ke rumah dengan hujan-hujanan di sepanjang jalan.Hujan pun semakin deras.Dan alhamdulilah aku sudah sampai rumah.Pada saat itu,ibu menyambutku dengan wajah yang marah.


"Dari mana aja kamu?" ( dengan wajah marah ),
"Maaf bu,tadi aku main bola ke ambarita" ( dengan menundukan kepala ),
"Kalau gitu cepet mandi,badan kotor semua gitu" ( dengan menbawaku ke kamar mandi )


  Setelah aku selesai mandi,aku pergi ke dapur untuk makan.Sesudah beres makan,tiba-tiba kepala ku terasa pusing.Dan akhirnya aku jatuh sakit ( sepertinya masuk angin ).Dan pada saat itu pun aku langsung tidur setelah di berikan obat oleh ibu ku.


  Hikmah yang dapat diambil dari ceritaku yaitu kita harus mendengarkan apa kata orang tua kita,kalau orang tua bilang engga ya engga,kalau tidak,ya nanti nya akan berakibat seperti yang aku alami itu.Kita sebaiknya sebagai anak yang berbakti jangan suka membangkang jika kita sedang diberi naehat oleh orang tua kita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun