Pada sejarah negeri komunis, dengan gagalnya sistem perekonomian di belahan dunia, seperti runtuhnya Uni Soviet dan pakta warsawa di Eropa. Uni Soviet gagal dalam perekonomian akhir dari masa perang dingin, karena Uni Soviet menerapkan kebijakan glasnost dan perestroika, yaitu sistem yang lebih liberal atau terbuka terhadap luar negeri. Runtuhnya Uni Soviet tersebut merupakan contoh dari gagalnya perekonomian komunis dalam sistem hubungan internasional, karena tidak siap dan terdapat perbedaan besar untuk menjalin hubungan terhadap negara-negara kapitalis diluar negeri.
China merupakan negara besar yang terletak di Asia timur. China adalah negara dengan kekuatan besar dalam perekonomian dunia, dan memiliki hegemoni yang kuat. Pada masa awal terbentuknya China sebagai negara tidak sebesar seperti saat ini, karena transformasi dalam sistem perekonomian China yang menghasilkan dominasi secara global. Dalam sejarah perekonomian China, mengalami kegagalan pasar pada awal terbentuknya China, berawal dari latar belakang komunisme. Pada zaman ini, sistem perekonomian China dikendalikan oleh pemerintah pusat, sehingga menyebabkan terisolasinya dalam perdagangan internasional, sehingga mengakibatkan pemerintah China menjadi distributor tunggal. China mengalami berbagai krisis sebagai negeri komunis awal.
Titik balik keadaan China bermula pada tahun 1978, dimana pada era ini mulainya program reformasi ekonomi. Terdapat beberapa faktor dari adanya transfromasi ekonomi China yakni refromasi sistem ekonomi, kebijakan ketat bagi investor asing, kebijakan moneter, ekspansi ekspor dan konsumsi dalam negeri. Dari adanya langkah -- langkah ini pemulihan ekonomi China berangsur membaik. (Spanika, 2022). China merubah sistem perekonomian menjadi lebih terbuka dan China sebagai negeri komunis kini lebih superior dalam mempraktekkan pertumbuhan ekonomi ketimbang negara kapitalis sendiri seperti Amerika dan Eropa. Saya yakin komunisme di China hanya dalam sistem pemerintahannya, karena China pada saat ini merupakan negeri komunis yang menerapkan perekonomian kapitalis, dan lebih liberal dari para negara-negara sejati kapitalis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H