Mohon tunggu...
Arya DewaNugroho
Arya DewaNugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Ketahanan Energi Universitas Pertahanan

Kajian tentang energi pertahanan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepemimpinan Strategis dan Manajemen Energi Taktis Laksamana Woodward dalam Perang Falklands

10 Mei 2023   11:54 Diperbarui: 10 Mei 2023   14:24 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.thetimes.co.uk/article/admiral-sir-john-woodward-k8w78f3dw3p

          Kepemimpinan strategis militer adalah kemampuan seorang pemimpin dalam merencanakan, mengkoordinasikan, dan memimpin operasi militer secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan tujuan strategis jangka panjang yang ingin dicapai. Pemimpin yang memiliki kepemimpinan strategis militer biasanya memiliki visi dan kemampuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pasukannya dan musuh, serta mampu membuat keputusan taktis dan strategis yang tepat dalam situasi yang serba cepat dan dinamis. Salah satu tokoh militer dunia yang memiliki kapabilitas kepemimpinan strategis adalah Laksamana Woodward. 

         Sir John Forster Sandy Woodward adalah seorang mantan Laksamana di Royal Navy Inggris. Woodward lahir pada tanggal 1 Mei 1932 di Penzance, Cornwall, Inggris. Ayahnya adalah seorang insinyur dan ibunya adalah seorang guru. Woodward menempuh pendidikan di sekolah-sekolah angkatan laut Inggris dan pada tahun 1946, ia masuk HMS Conway, sebuah sekolah nautika di Wales.

          Setelah menyelesaikan pelatihan di HMS Conway, Woodward bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris pada tahun 1946. Ia kemudian ditugaskan di kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan dan menjadi komandan pertama di kapal selam HMS Tireless pada tahun 1969. Pada tahun 1973, Woodward diangkat sebagai kapten kapal perusak HMS Sheffield. Kemudian Woodward bertugas sebagai Komandan Armada Inggris selama Perang Falkland pada tahun 1982.  

          Perang Falkland terjadi pada tahun 1982 antara Argentina dan Inggris karena sengketa wilayah atas kepulauan Falkland/Malvinas yang terletak di Samudra Atlantik Selatan. Argentina mengklaim wilayah tersebut berdasarkan kedekatan geografis dengan negara mereka. Sedangkan Inggris mengklaim wilayah tersebut berdasarkan klaim historis.

          Woodward memimpin operasi militer secara keseluruhan, termasuk operasi laut dan udara. Ia memimpin serangan terhadap kapal dan pangkalan Argentina, kemudian mengkoordinasikan pertahanan laut Inggris terhadap serangan udara dan laut Argentina. Lebih lanjut, Woodward juga mampu menyesuaikan rencana operasi dengan cepat dan efektif ketika situasi di medan perang berubah.

          Salah satu aspek kepemimpinan strategisnya yang khas adalah strategi logistik energi perang yang diimplementasikannya selama konflik. Woodward memahami bahwa pasokan bahan bakar adalah kunci untuk mendukung operasi militer, terutama dalam operasi udara yang intensif. Oleh karena itu, dia mengatur untuk membawa pasokan bahan bakar tambahan dan mengembangkan stasiun pengisian bahan bakar darurat di dekat area pertempuran. Hal ini memastikan bahwa pasukan Inggris memiliki pasokan bahan bakar yang cukup selama operasi militer.

          Selain itu, Woodward juga mengambil keputusan penting untuk menggunakan kapal-kapal Inggris dalam serangan udara daripada mengandalkan kapal selam. Meskipun strategi ini memiliki risiko yang lebih tinggi, keputusan ini memastikan bahwa pasukan Inggris memiliki sumber daya yang cukup untuk mengambil alih kendali udara, dan memfasilitasi keberhasilan operasi.

picture1-645b1e1c4addee701d02d5e2.jpg
picture1-645b1e1c4addee701d02d5e2.jpg

Pesawat British Harrier Jump Jet.          

          Selama Perang Falkland, taktik perang Woodward juga dipengaruhi oleh masalah logistik dan supplai energi. Untuk memenuhi kebutuhan energi pasukan Inggris, Woodward mengirim kapal tanker ke lepas pantai Argentina untuk mengisi ulang persediaan bahan bakar. Hal ini memungkinkan pasukan Inggris untuk terus beroperasi di laut dan udara, tanpa harus kembali ke pangkalan untuk mengisi ulang bahan bakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun