Ke manakah perginya pocong itu?
Hanya berani tertawa di balik kaca hitam
Dengan empat tangannya yang kotor
Di mana dia?
Kenapa bersembunyi di balik tubih mungil seekor kucing?
Lari ke dalam selokan
Empat tangan kotornya mengais tanpa henti
Menggali dan menggali, kotoran selokan yang tiada peri busuknya
Larilah
Pocong sialan
Baca juga: Kosong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Masa Lalu
Baca juga: Hujan di Siang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!