Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pocong

5 Januari 2025   11:51 Diperbarui: 5 Januari 2025   11:51 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ke manakah perginya pocong itu?
Hanya berani tertawa di balik kaca hitam
Dengan empat tangannya yang kotor
Di mana dia?

Kenapa bersembunyi di balik tubih mungil seekor kucing?
Lari ke dalam selokan
Empat tangan kotornya mengais tanpa henti
Menggali dan menggali, kotoran selokan yang tiada peri busuknya

Larilah
Pocong sialan

Baca juga: Kosong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Masa Lalu

Baca juga: Hujan di Siang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun