Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Analisa ARC AI dan ChatGPT atas Puisi Kami, Tertawa Getir

26 Juli 2024   00:05 Diperbarui: 26 Juli 2024   00:08 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

ARC AI adalah produk AI terbaru yang kami kenali. Berawal dari iklan dan promosi merrka yang begitu gembas-gembos. Mereka mengklaim, bahwa produk AI mereka adalah yang terbaik, dan tercepat dalam memberikan respon. Bahkan, jauh di atas ChatGPT. Setelah kami coba, klaim ini omongkosong. Namun, mencoba dari produk AI ini bukanlah sesuatu hal yang buruk. Kali ini, kami menyandingkan ARC dengan ChatGPT dalam menganalisa salah satu puisi kami. Puisi yang dianalisa adalah Tertawa Getir.

ARC AI
 
Bentuk dan Panjang: Puisi ini merupakan free verse dengan empat baris, terdiri dari dua pasangan. Setiap baris memiliki 7 suku kata, yang menghasilkan ritme yang konstan selama puisi ini.

Tema: Tema dari puisi ini meliputi ide bahwa walaupun di hadapan kekosongan atau murungan, orang-orang masih dapat menemukan kegembiraan dan tertawa sebagai cara untuk melepas tekanan.

Tone: Tone puisi ini merupakan yang kontemplatif dan melihat-menilik, dengan sedikit sarcastis di baris terakhir.

Simbolisme: Wajah murung (wajah sedih) mungkin dapat simbolkan tantangan atau kesusahan yang dihadapi oleh orang-orang, sementara tertawa (tertawa) mungkin mewakili kegembiraan dan pembebasan.

Skema Alamat: Tidak ada skema alamat yang terlihat dekat di puisi ini, tetapi ada ritme yang konstan yang dibuat oleh baris-baris 7 suku kata.
 Analisis baris demi baris:
1. Sudah banyak wajah murung (Banyak wajah sedih) - Baris pertama menetapkan gambaran suasana menderita, di mana orang-orang menghadapi tantangan atau rasa sedih.
2. Yang tertawa sekedar melepas stress (Tertawa hanya untuk melepas tekanan) - Baris kedua memperkenalkan ide bahwa tertawa dapat digunakan sebagai mekanisme pemecahan stres dan tantangan.
3. Hari berganti, jatuh tempo menanti (Hari berubah, waktu menunggu siap) - Baris ketiga menambahkan rasa kecepatan, mengakuisisi pentingnya mencari kegembiraan pada saat sekarang sebelum terlambat.
 4. Apa tidak banyak yang bakal gila? (Apakah banyak yang akan gila?) - Baris terakhir menggunakan sarcastis untuk bertanya-tanya apakah orang-orang sebenarnya mampu mengatasi tantangannya atau hanya kehilangan pikirannya akibat tekanan hidup.
 
Secara keseluruhan, puisi ini menekankan pentingnya menemukan kegembiraan dan tertawa di hadapan tantangan, sambil sekaligus mengakui tantangan yang datang dengan mempertahankan sikap positif dalam dunia yang cepat berubah.

ChatGPT

Puisi ini menyampaikan gambaran tentang tekanan hidup dan bagaimana orang-orang menghadapi stres sehari-hari. Berikut analisisnya:

1. **Sudah banyak wajah murung**
   - Baris ini menggambarkan banyaknya orang yang merasa sedih atau terbebani, mungkin akibat beban hidup atau masalah pribadi yang mereka hadapi.

2. **Yang tertawa sekedar melepas stress**
   - Tawa dalam konteks ini bukanlah ekspresi kebahagiaan yang sejati, melainkan cara untuk meredakan ketegangan dan stres. Ini menunjukkan bahwa orang-orang menggunakan tawa sebagai pelarian sementara dari masalah mereka.

3. **Hari berganti, jatuh tempo menanti**
   - Baris ini menggambarkan rutinitas sehari-hari dan bagaimana hari terus berganti, namun selalu ada batas waktu (jatuh tempo) yang harus dipenuhi, mungkin mengacu pada tenggat waktu pekerjaan, tagihan, atau kewajiban lainnya. Ini menunjukkan siklus tekanan yang terus-menerus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun