Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Analisa AI terhadap Tulisan Sederhana Kami #2

10 Juli 2024   02:35 Diperbarui: 10 Juli 2024   02:40 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Edisi kedua dari artikel tentang analisa AI terhadap tulisan kami berkaitan dengan simpulan kami terhadap dua artikel yang kami baca. Artikel pertama yang kami baca berkaitan dengan respon salah seorang legislator kita di Senayan, Mardani Ali Sera, terhadap cuitan Prof. Mahfud MD tentang KPU. Artikel kedua yang akan dikomentari oleh AI berkaitan dengan artikel ringan tentang kecurigaan seseorang terhadap produk es teh yang sedang digandrungi. Kami merasa tertarik dengan artikel ini, meskipun kesannya menuduh, tetapi tidak menutup kemungkinan kejanggalan itu benar-benar terjadi.

Artikel simpulan kami tentang Mardani dan Mahfud MD telah terbit dengan judul "KPU Bermasalah Bukan Berarti Bisa Dibersihkan Sekejap, Kata Legislator". Produk AI yang menganalisa artikel sederhana kami itu adalah ChatGPT. Berikut hasil analisanya:

Teks ini memuat tanggapan seorang legislator, Mardani, terhadap pernyataan Mahfud mengenai pemecatan dan pergantian anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berikut adalah analisis teks tersebut:

Baca juga: Tuan, Temuilah Kami

1. **Tema**: Tema utama teks ini adalah tanggapan terhadap pergantian anggota KPU menjelang Pilkada. Teks ini menyoroti pandangan Mardani mengenai kesulitan dan ketidakmungkinan mengganti seluruh anggota KPU pada saat kritis ini, serta tanggapannya terhadap cuitan Mahfud.

2. **Pendapat Legislator**:
   - **Kesulitan Pergantian**: Mardani menyatakan bahwa mengganti seluruh anggota KPU pada saat ini akan sulit dan tidak memungkinkan karena jeda waktu yang semakin dekat dengan hari H Pilkada. Dia menekankan bahwa proses Pilkada seharusnya sudah berjalan.
   - **Prosedur Pergantian**: Menurut Mardani, setiap pergantian memerlukan prosedur tertentu dan tidak bisa dilakukan sekaligus, meskipun ada pelanggaran berat dari petinggi KPU.

3. **Apresiasi dan Kritikan**:
   - **Apresiasi Cuitan**: Mardani mengapresiasi cuitan Mahfud, meskipun dia menganggapnya sebagai tamparan keras bagi dirinya. Ini menunjukkan bahwa Mardani menerima kritikan namun tetap menghargai upaya Mahfud untuk memperbaiki situasi.
   - **Cuitan Mahfud**: Cuitan Mahfud muncul setelah pemecatan bekas Ketua KPU atas kasus asusila, yang mencoreng reputasi KPU dan memicu seruan untuk pemecatan komisioner KPU lainnya. Mahfud menilai bahwa kejadian ini membuat KPU tidak pantas menyelenggarakan Pilkada.

Baca juga: Kami Hanya Ingin

4. **Tone dan Gaya Bahasa**:
   - **Formal dan Serius**: Teks ini menggunakan bahasa formal dan serius, sesuai dengan topik yang dibahas, yaitu isu penting terkait pemilihan umum dan integritas lembaga KPU.
   - **Imparsial**: Meskipun Mardani menilai bahwa pergantian anggota KPU sulit dilakukan, dia tetap menunjukkan sikap terbuka terhadap kritikan dengan mengapresiasi cuitan Mahfud.

5. **Implikasi**:
   - **Waktu yang Mendesak**: Teks ini menyoroti betapa mendesaknya waktu sebelum pelaksanaan Pilkada, sehingga pergantian besar-besaran di tubuh KPU dianggap tidak praktis.
   - **Integritas KPU**: Kasus asusila yang melibatkan bekas Ketua KPU dan seruan Mahfud untuk pemecatan komisioner KPU menunjukkan adanya masalah serius dalam integritas lembaga tersebut, yang perlu segera ditangani untuk memastikan Pilkada berjalan dengan baik.

Secara keseluruhan, teks ini mencerminkan perdebatan dan pandangan yang berbeda mengenai bagaimana menangani pelanggaran dalam KPU menjelang Pilkada, dengan fokus pada prosedur, waktu, dan integritas lembaga.

Baca juga: Sibuknya Tuan Kami

Artikel kedua kami tentang simpulan mengenai bacaan es teh telah terbit dengan judul, "Tentang Kekhawatiran akan Sebotol Es Teh Jumbo". Produk AI yang menganalisa artikel sederhana tersebut adalah Google Gemini. Berikut hasil analisanya:

Artikel ini membahas tentang dugaan praktik dagang yang tidak baik oleh penjual es teh jumbo, dengan poin-poin tuduhan seperti penggunaan air mentah, es berbahan air mentah, dan bubuk teh kadaluarsa.
Poin-poin Penting:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun