Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Singkat, namun Membunuh

8 Juli 2024   20:25 Diperbarui: 8 Juli 2024   21:07 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kengerian muncul
Karena tiga detik itu merenggut segalanya
Apa daya, semua telah hangus
Bukan lagi sekedar nasi telah menjadi bubur
Tapi, arang yang hangus sehangus hangusnya
Menjadi atom yang menghilang dalam sekejap
Menyisakan jasad
Yang tiada berguna

Baca juga: Sesingkat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun