Panam pada pagi hari ini kembali cerah dan cerah berawan. Awan cumulus menjadi hal yang lazim dijumpai di langit Panam akhir-akhir ini. Apakah ini pertanda bahwa musim kemarau sudah tiba? Karena memang, seharusnya saat ini sudah kemarau, kan?
Satu hal yang belum kentara dibandingkan kemarau tahun lalu, bahwa pohon-pohon kamboja di sepanjang Jalan Soebrantas belum merangas, seperti halnya kejadian di tahun lalu .Kalau tidak salah, puncaknya adalah Agustus. Dedaunan dari pohon kamboja pada berguguran dan memenuhi jalanan. Sebuah pemandangan yang mengingatkan kepada gambaran musim gugur di zona subtropis.
Dalam benak kami, sempat timbul pemikiran bahwa apa yang ditanam oleh Dinas terkait beberapa saat sebelum Agustus itu akan berakhir sia-sia. Benar, pohon-pohon kamboja di sepanjang Soebrantas baru ditanam di puncak kemarau tahun lalu itu. Tapi, ternyata pohon-pohon itu lebih tangguh dari dugaan kami. Kalau tidak salah, hanya satu atau dua yang tewas. Selebihnya berhasil bertahan, walaupun seperti kesusahan. Ketika musim penghujan tiba, dedaunan kamboja itu kembali mekar dengan meriahnya. Seiring berjalannya waktu, mereka akan kembali bertemu dengan kemarau di tahun ini.
Tidak banyak perubahan cuaca Panam pada siang hingga sore hari. Monoton di cerah berawan. Tidak kurang dan tidak lebih. HIngga malam ini, langit malam Panam sangatlah cerah. Bintang-bintang dapat dilihat dengan benderang. Ditambah dengan suara jangkrik yang berdering tanpa henti.Â
