Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Era Digital Bukan Sesuatu yang Salah, sebuah Pandangan Pribadi

1 Juli 2024   18:42 Diperbarui: 1 Juli 2024   18:44 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan digital memang sukar untuk ditinggalkan untuk saat ini. Sederhana, karena berbagai hal dasar sudah disusupi oleh unsur digital, dan ternyata unsur digital itu membawa kemudahan tersendiri yang membuat nyaman.

Seperti kami dalam urusan membaca dan menulis. Ternyata, membaca berita tidak lagi terbatas kepada koran, buku, atau majalah fisik. Ada sekarang berbagai mode e-reader dari media-media bacaan itu. Koran, berbagai agensi berita menyediakan versi digital dari koran fisik mereka, bahkan sampai agensi tingkat daerah berbuat demikian. Majalah, tidak perlu repot-repot mencari, karena ada kedai buku online yang menyediakan versi digitalnya. Buku, apalagi itu, paling dasar, Google menawarkan banyak sekali buku elektronik, bahkan ada yang benar-benar gratis.

Urusan menulis, bahkan melalui gawai kecil ini, menulis apapun bisa dilakukan di berbagai waktu dan tempat. Tidak perlu pusing-pusing mencari kertas dan pena/ pensil. Cukup biasakan jemari menari di atas layar atau keyboard. Bahkan, media penyebaran tulisanpun semakin beragam. Lebih-lebih, ada yang menawarkan insentif kepada penulisnya. Tulisan bukan lagi sekedar pelampiasan ingin menuliskan sesuatu. Saat ini, di era digital, kita bisa menyebarluaskan apapun yang kita pikirkan ke banyak orang dengan mudah.

Meski demikian, bukan berarti hal-hal konvensionalnya sepenuhnya ditinggalkan. Setidaknya, kami memegang prinsip demikian. Membaca koran kertas akan menimbulkan sensasi tersendiri, setelah suntuk dengan tulisan kaku di layar. Buku-buku fisik akan membawa kenangan tersendiri, ketika rak buku digital  sudah terasa tidak bernyawa. Menulis kembali di atas kertas buku dengan pena, atau pensil, menjadi sesuatu yang eksklusif. Layaknya, sesuatu yang dirancang dan dikerjakan dengan seksama dan penuh pengabdian, atas waktu yang diperlukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun