Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Cuaca, Lalu lintas, dan Sedikit Kisah di Panam pada Hari Kamis, 27 Juni 2024.

27 Juni 2024   22:03 Diperbarui: 27 Juni 2024   22:10 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Cuaca Panam pada pagi hari ini, seperti halnya selama tiga hari ini, adalah cerah. Awan minim, sehingga langit biru yang terkesan dalam dapat dinikmati di seantero cakrawala. Walaupun, keadaan seperti tidak bertahan lama. Kira-kira, setelah jam sembilan pagi, perlahan-lahan awan dari penjuru langit yang lain mulai berdatangan.

Awan yang terlihat, dan begitu mendominasi, adalah awan cumulus. Ukurannya bukan berupa domba yang berjalan di langit. Melainkan, dapat dikatakan sebagai cumulus dengan ukuran yang besar, yang belum sampai menjadi stratocumulus karena kurang berkerumun saja.

Pada tengah harinya, cuaca masih cerah dan cerah berawan. Bergantian, semacam siklus yang ditentukan oleh angin di atas sana. Karena, di daratan, tidak begitu terasa terpaan angin. Meskipun, kita bisa mengetahui bahwa angin bergejolak lebih di atas, karena awan begitu mudah menutupi matahari, dan sekejap kemudian disapu bersih kembali.

Keadaan yang agak ekstrim terjadi menjelang pelaksanaan shalat ashar, hingga satu jam setelahnya. Secara tiba-tiba, muncul awan hujan. Awan hujan abu-abu kelam ini tidak datang secara merata. Melainkan, hanya berfokus dari satu sisi langit. Namun, perlahan-lahan awan itu seperti menutupi sisa langit yang tersisa di Panam. Keadaan yang semula terang menjadi gelap. Dengan cepat, hujan turun, yang untungnya tidak terlalu lebat dalam pengalaman kami.

Hujan tidak berlangsung lama. Satu jam, kurang atau lebihnya. Setelah itu, langit perlahan-lahan kembali menjadi lebih terang. Hingga, pada malam harinya, langit malam Panam cerah. Meskipun, tidak bersih benar dari awan.

Bintang-bintang utama terlihat dengan jelas di Panam pada malam ini. Kondisi itu bertahan, setidaknya hingga pukul 21:30 tadi. Tidak terlihat juga, adanya kilatan cahaya di sudut langit.


Sementara itu, jika membicarakan lalu lintas, Kubang Raya menuju Garuda Sakti, seperti halnya kemarin, kembali dipadati oleh kendaraan bertonase besar pada pukul sembilan pagi. Mungkin, memang masa mereka untuk datang di jam tersebut. Sama juga halnya dengan kemarin, mereka tersendat di Simpang Empat Panam.

Suasana Jalan Lintas Pekanbaru-Bangkinang, area sekitaran UIN hingga batas kota, entah bagaimana terasa tidak begitu ramai pada pagi hari tadi.

Lingkungan kampus Universitas Riau, walaupun sudah banyak yang katanya selesai ujian, tetapi masih ramai. Terutama, oleh mereka yang selesai ujian dan mereka yang menemani dan ikut merayakan. Jelaslah, ketika kegiatan belajar sudah berakhir di suatu semester, pada pejuang proposal dan skripsi, beserta kawan-kawannyalah, yang menjadi tumpuan utama ramainya kampus.

Baca juga: Suasana Baru

Malam ini, Jalan H.R. Soebrantas lebih lengang di jam sembilan malam. Ramai, itu pasti. Tetapi, bagi yang sudah bertahun-tahun melewati jalan itu, mereka pasti menyadari, bahwa pada malam ini, Soebrantas beristirahat lebih cepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun