Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cuaca di Panam dari Siang hingga Malam, dan Sedikit Kisah di Jalanan pada 26 Juni ini

26 Juni 2024   23:02 Diperbarui: 26 Juni 2024   23:11 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pada siang hari, Panam masih cerah berawan. Dalam masalah suhu, kami tidak bisa memastikan dengan benar. Pasalnya, kami sendiri juga sedang dalam tahap pemulihan paskademam. Jelaslah, dengan kondisi yang rapuh itu, sedikit panas di luar terasa begitu membara bagi kami. Dan ini terasa bagi kami dari siang hingga malam ini.

Sore hari, menjelang Maghrib, langit di Panam perlahan-lahan ditutupi oleh awan yang membentang luas. Bisa jadi itulah altostratus. Tidak ada jingga sore pada hari ini.

Sementara itu, malam harinya, langit malam tidak secerah hari kemarin. Tidak ada bintang yang dapat disaksikan. Pun, bulan saja tidak tampak. Yang ada adalah embusan angin yang begitu kencang. Bahkan, dikhawatirkan akan turun hujan tadinya. Karena kekhawatiran inilah, kami siap siaga, dengan menutup pipa pembuangan ke selokan. Andaikata cuaca benar turun hujan, lebat pula, maka air selokan tidak meluap dan tidak masuk ke dalam rumah.

Jalan Taman Karya sekitaran jam delapan malam tadi tetap sibuk seperti biasa. Meskipun, dibandingkan kemarin, malam ini terasa lebih lengang sedikit. Di Jalan Swakarya, khususnya di bagian depan, suasana terlebih lebih ramai oleh para pengendara yang lalu-lalang.

Ada kisah unik tersendiri. Di Jalan Taman Karya, persis di depan warung bakso Boom, sempat terjadi insiden, yang menurut kami memalukan dan seharusnya tidak perlu terjadi. Ada sebuah mobil Karimun Wagon yang parkir sembarangan, walaupun itu tepat di depan warung bakso. Kami asumsikan, ada dari penumpang Karimun itu yang sedang membeli bakso. Sayangnya, lalu lintas tidak bisa ditoleransi, mobil-mobil di belakangnya terpaksa berhenti lama. Apalagi, mobil dari arah berlawanan juga tidak bisa lewat, karena kebetulan pula ada sebuah mobil besar yang parkir di bahu jalan. Sebuah perpaduan yang sempurna untuk sebuah chaos kecil di Jalan Taman Karya.

Di Jalan H.R. Soebrantas, pada pukul delapan malam tadi, suasana tetap ramai. Orang hilir mudik dan berpacu di jalanan. Tidak ada hal yang istimewa karena memang kesehariannya begitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Perubahan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun