Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Langit 26

3 Agustus 2023   11:25 Diperbarui: 3 Agustus 2023   12:23 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tenangnya langit
Walau mendung
Walau birumu tak tampak
Hilang ditutupi oleh tebalnya awan
Dan angin yang berhembus kencang
Tapi tetap disyukuri oleh segenap manusia
Yang lama mendambakan kesejukan
Dan belaian lembut
Dari angin yang berhembus kencang 

Matahari bersinar
Sekedar isyarat bahwa hari
Masihlah terang
Melihat langit
Dan cahaya matahari
Seperti bintik cerah
Di antara ketebalan awan

Kita syukuri
Mumpung mendung kali ini
Hadir di tengah cuaca kering
Kemarau yang mulai
Mengambil air dari kami
Mudah-mudahan akan dikembalikan lagi

Baca juga: Cerita Langit 9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Cerita Langit 24

Baca juga: Silang Pendapat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun