Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kantor Staf Presiden Siap Sedia Menerima Gelombang Demonstran

17 September 2022   08:00 Diperbarui: 17 September 2022   08:07 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Artikel ini telah ditayangkan di website kecil-kecilan kami, Jurnal Harian

Seminggu paskakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), gelombang demonstrasi masih berlangsung. Jika beberapa ancaman pihak yang kontra terhadap kebijakan terbukti, maka aman untuk mengatakan bahwa gelombang demonstrasi masih akan berdatangan. Sepertinya, hal ini juga yang menjadikan pihak istana siap sedia menerima gelombang-gelombang demonstrasi ke depan. 

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada para stafnya untuk menerima dan memberi penjelasan kepada para demonstran. Hal ini disampaikan oleh Ali Mochtar Ngabalin. Secara khusus, para staf akan memberikan penjelasan seputar kenaikan harga BBM. Berdasarkan pernyataan tersebut, aman untuk mengatakan bahwa para staf presiden mencanangkan agar dapat diadakan berupa diskusi antara pihak istana dengan para demonstran. 

Secara sentimental, Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan bahwa para demonstran perlu diberi pencerahan. Pasalnya, kenaikan harga BBM bukanlah suatu kebijakan yang diadakan secara tiba-tiba. Para demonstran perlu mengetahui seluk-beluk dinamika perekonomian dunia. Jangan hanya sekedar berkoar-koar belaka. Begitulah yang dijelaskan oleh Ali Mochtar Ngabalin. 

Jika dilihat dari faksi-faksi yang mengadakan demonstrasi, dapat dikatakan bahwa faksi-faksi tersebut selalu berada di sisi yang berseberangan dari pemerintah pusat. 

Tuntutan-tuntutan dari faksi-faksi tersebut juga bisa ditebak dengan mudah. Ada tiga, meliputi: Turunkan harga BBM, turunkan harga-harga, dan tegakkan supremasi hukum.

Tuntutan turunkan harga BBM, entah mengapa kita perlu merasa pesimistis dengan tuntutan ini. Alasan pembengkakan subsidi dan kenaikan harga minyak bumi selalu menjadi tameng bagi pemerintah. Lagipula, kenyataan memang berkata demikian. Apakah ini masa ketika banyak pihak berharap agar negara menambah utang demi mempertahankan harga BBM yang lama? Selain menuntut penurunan harga, apakah ada solusi atau alternatif lain dari pihak demonstran?

Tuntutan turunkan harga-harga, sepengetahuan kami harga barang-barang pokok memang fluktuatif. Hanya saja, masih ada beberapa harga yang naik, beberapa yang lain mengalami penurunan. Sepertinya, para demonstran perlu merinci, yang mana saja harga barang pokok yang naik secara signifikan dan seberapa besar dampaknya?

Tuntutan supremasi hukum, kami kebingungan memahaminya. Perlu sesupremasi apa lagi hukum kita? Seberapa burukkah kedaulatan hukum kita saat ini? Lebih lanjut, bagaimana kedaulatan yang dimaksud?

Ditulis di Pekanbaru pada 13 September 2022

Referensi: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun