Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sinyal Awal Gelombang Dukungan terhadap Ganjar dari Ranah Minang

13 September 2022   08:00 Diperbarui: 13 September 2022   08:09 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Artikel telah ditayangkan di website kecil-kecilan kami Kaba Kampuang

Secara hitungan tahun, kita segenap rakyat Indonesia akan memilih presiden baru dua tahun lagi. Jika hanya dihitung secara hitungan tahun, dua tahun itu tidak begitu lama tapi juga tidak dalam waktu singkat. Istilahnya, dua tahun itu sedang-sedang saja. 

Dalan kualitas yang sedang-sedang saja itu banyak hal masih bisa terjadi. Hingga momen ini, kita hanya bisa mengira-ngira siapa saja pihak yang akan mencalonkan diri menjadi calon presiden di negara ini. Tidak kurang, tidak lebih. Namun, selain para elite yang masih sibuk blusukan dan mengukur kekuatan politik, kejadian di akar rumput juga tidak kalah menarik. 

Sumatera Barat sebagai sebuah provinsi nyatanya lebih dipandang dari segi etnisitasnya. Memang kenyataannya demikian, sebab di Sumatera Barat didiami oleh mayoritas anak bangsa bersuku Minangkabau. Dalam konteks politik kontemporer, selama dua pemilihan umum Sumatera Barat seperti menginginkan figur pemimpin dari kalangan militer. 

Terkhusus Pemilihan Umum di tahun 2019, terdapat kesan khusus bahwa rakyat Minang menginginkan agar terjadi pergantian di pucuk pimpinan negara ini. Sehingga tidak salah, jika provinsi ini dianggap beroposisi dengan rezim yang masih berkuasa. 

Asumsi ini didasari oleh dua kenyataan politik yang besar. Pertama, Petahana Joko Widodo kalah telah di provinsi ini. Kedua, partai pengusung presiden saja kesulitan bernafas di provinsi ini selama prosesi Pemilihan Umum 2019. 

Tambahan, jangan lupa bahwa partai penguasa parlemen provinsi adalah partai yang dulunya berseberangan dengan pemerintah, dan partai yang masih terang-terangan beroposisi dengan pemerintah pusat. Bahkan, Gubernurnya saja berasal dari partai oposisi dan partai ini telah menguasai gedung gubernuran selama sepuluh tahun, plus lima tahun lagi jika masa jabatan Gubernur saat ini selesai. 

Hanya saja, aman untuk mengatakan bahwa keadaan dalam dua tahun ke depan sangatlah berbeda. Presiden Joko Widodo, yang kurang populer di Sumatera Barat, sudah habis masa jabatannya. Suksesi harus dilaksanakan. Inilah perbedaan mendasar daripada keadaan 2019 silam. 

Segenap elemen masyarakat mencari-cari figur yang dipandang pantas untuk menggantikan Presiden Joko Widodo. Sehingga, bahkan dalam posisi sebagai relawan saja, sudah banyak deklarasi yang diumumkan d mana-mana. Sumatera Barat bukan pengecualian. 

Beberapa Ulama dan tokoh adat mendeklarasikan dukungan politiknya terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Bagi kubu relawan-relawan Ganjar lain di Nusantara, deklarasi oleh beberapa Ulama dan tokoh adat di Sumatera Barat ini adalah kabar gembira. Dari sebuah wilayah yang sangat sulit dipenetrasi oleh pengaruh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), deklarasi ini merupakan sebuah momentum penting. 

Meskipun tidak bisa disamaratakan deklarasi beberapa Ulama dan tokoh adat ini sebagai suara masyarakat Minang, tetapi deklarasi ini dapat dipahami sebagai bentuk seremonial deklarasi masyarakat Minang yang mendukung Ganjar Pranowo maju di putaran Pemilihan Presiden 2024. Ganjar Pranowo, seorang kader dari PDIP mendapatkan deklarasi dukungan di wilayah yang tidak ramah dengan partainya sendiri. 

Bentuk deklarasi ini menarik untuk disimak lebih lanjut. Permasalahan yang tersisa, apakah Ganjar Pranowo yang didukung bisa maju ke putaran Pemilihan Presiden 2014 mendatang? 

PDIP telah menetapkan bahwa keputusan calon Presiden atau Wakil Presiden yang disokong oleh PDIP akan diputuskan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Sejauh ini, kabar burung yang beredar lebih menonjolkan sosok Puan Maharani sebagai calon presiden yang akan disokong oleh PDIP. 

Jika pada akhirnya kabar burung ini benar, maka bentuk deklarasi ini bisa dikatakan sia-sia. Sosok Puan Maharani memang populer, tetapi sejauh ini tingkat elektabilitasnya masih jauh di bawah tingkat elektabilitas Ganjar Pranowo. Lebih lanjut, tidak ada jaminan bahwa deklarator dukungan ke Ganjar Pranowo akan serta Merta mengalihkan dukungannya ke Puan Maharani jika diri Puan lah yang dipilih menjadi calon presiden yang disokong oleh PDIP.

Dengan adanya deklarasi dukungan dari beberapa Ulama dan tokoh adat di Sumatera Barat ini, apakah hal ini memberikan pengaruh yang besar terhadap keputusan PDIP dalam menetapkan calon presiden sokongannya nanti? Keberadaan deklarasi dukungan terhadap Ganjar Pranowo merupakan peluang emas bagi PDIP untuk menerobos ketatnya peta politik di Sumatera Barat. 

Sejauh ini, sinyal penguasaan PDIP terhadap peta politik Sumatera Barat dapat diamati dari hasil Pemilihan Kepala Daerah 2020 silam. PDIP berhasil memenangkan empat dari sembilan pemilihan di Sumatera Barat. Dengan demikian, PDIP memiliki satu kader sebagai Bupati dan tiga kader sebagai Wakil Bupati. Jika dilihat dari segi mitosnya, bahwa masyarakat Sumatera Barat anti dengan PDIP, tentu hasil Pemilihan Kepala Daerah 2015 silam menjadi pendobrak mitos tersebut.

Menarik untuk mencari tahu apa yang akan terjadi dalam dua tahun ini. Jika Ganjar Pranowo memang diamini sebagai calon presiden oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, menjadi menarik apakah PDIP akhirnya berhasil menguasai parlemen daerah di Sumatera Barat. Secara historis, figur yang memenangkan wilayah Sumatera Barat di Pemilihan Presiden, maka partai politik penyokongnya juga memenangkan suara mayoritas di parlemen daerah Sumatera Barat. 

Memang, skenario ini hanya didasarkan atas asumsi bahwa Ganjar Pranowo adalah figur terkuat bagi pemilih di Sumatera Barat. Kita belum memperhitungkan keberadaan figur-figur lain, seperti Anies Baswedan yang juga besar gaungnya. Atau, Prabowo Subianto yang dikabarkan akan kembali mencalonkan diri. 

Ditulis di Pekanbaru pada 8 September 2022

Referensi:

https://www.google.com/amp/s/www.beritasatu.com/amp/news/708063/kader-pdip-menangi-4-pilkada-di-sumatera-barat

https://langgam.id/sejumlah-ulama-dan-tokoh-adat-minang-dukung-ganjar-pranowo-jadi-capres-2024/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun