Mohon tunggu...
ARYA BYMA PERDANA MANIKA
ARYA BYMA PERDANA MANIKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Saya biasa dipanggil byma atau arya terserah kalian mau manggil saya yang mana senyamannya klean aja. Hobi saya banyak tetapi saya lebih suka mengejar mimpi dengan cara merebahkan diri dikasur bersama guling bantal. Rumah saya daerah Jawa Barat yang mau tau dimanya bisa chat bapak saya saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tayangan Bedah Rumah: Ketika Kemiskinan Menjadi Ladang Cuan

10 Januari 2024   16:33 Diperbarui: 10 Januari 2024   16:46 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkembangan teknologi di Indonesia pada saat ini dapat dikatakan sangat pesat, tanpa terkecuali televisi. Dari sekian platform media massa yang ada, kemajuan televisi sangatlah signifikan. 

Berawal dari televisi analog dan yang sekarang menuju televisi digital, dapat dikatakan bahwa media massa televisi di Indonesia sudah memulai perubahan yang banyak. 

Jika bicara tentang televisi, televisi sendiri adalah media massa yang dapat mempengaruhi dan memilki kekuatan dalam mempengaruhi khalayaknya melewati tontonan acaranya. 

Dikutip dari jurnal menyebutkan bahwa, peran televisi sangat berpengaruh terhadap masyaraat, terutama kehidupan anak, sehingga penting untuk mendampingi anak dalam menonton televisi dan memilih tayangan yang sesuai. Hasil dari keseringan menonton acara televisi yang tidak baik juga dapat mempengaruhi psikologis khalayak karena keseringan menonton acara drama yang dapat menjadikan tidak stabilnya dari sisi emosional.

Berdasarkan dari penelitian Simanjuntak dengan judul skripsinya mengatakan bahwa pengaruh psikolog dari tayangan televisi dapat menghinoptis penonton sehingga dihanyutkan dalam pertunjukan televisi. 

Menjadikan perkembangan televisi tidak dapat seimbang dengan acara televisi yang makin waktu ke waktu tidak tau arah dan tujuannya kemana, akan tetapi oleh pihak televisi publik dan televisi swasta mereka tetap mempertontonkan acara televisi yang tidak ada outputnya dan tidak pantas dipertontonkan kepada publik dan terlebih lagi dipertontonkan kepada anak dibawah umur.

Acara-acara yang termasuk kurang layak dipertontonkan kepada khalayak televisi Indonesia ialah mempertontonkan kemiskinan orang yang dijadikan objek yang mana secara tidak langsung konten acara televisi seperti itu melanggar keprivasian orang. Karena hal-hal yang mengumbar keprivasian secara tidak langsung apalagi yang berhubungan dengan ekonomi. 

Hal ini menyebabkan karena terpakunya dengan rating dan rata-rata rakyat indonesia sangat tertarik dan berminat kepada acara yang ber genre dengan drama-drama, menjadikan televisi publik maupun swasta menayangkan acara mengumbar privasi individual, kemiskinan, dan drama. Menjadikan televisi akhirnya menayangkan acara yang banyak peminatnya dari pada kualitasnya.

Konten televisi reality show bedah rumah di televisi telah menjadi perhatian para penonton di Indonesia. Konten dari reality show sendiri menggambarkan kehidupan yang realistis dalam rumah tangga dengan alur kesulitan dan banyak tantangan dihadapi oleh keluarga yang rumahnya ingin dibedah. 

Konten bedah rumah sendiri lebih mengedepankan objek utama yaitu kemiskinan. Dari hal objek utamanya adalah kemiskinan secara tidak langsung itu sudah mengeksploitasi kemiskinan tersebut, karena adanya pemanfaatan dari pihak televisi kepada orang yang menjadi objek utamanya adalah kemiskinan. Eksploitasi kemiskinan sendiri berartikan mengambil simpati untuk kepentingan media. Seperti menaikkan rating, likes, dan viewer. Karena menurut masyarakat Indonesia hal-hal seperti itu bisa dibilang "seksi".

Hal-hal yang harus dibenahi kembali ialah penyiaran acara-acara televisi di Indonesia. Yang mana bertujuan agar khalayak mendapatkan tontonan yang berkualitas dan mendidik. Berkualitas dan mendidik ini bermaksudkan mencari konten-konten yang mementingkan segi kualitasnya juga dari pada rating.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun