Sumber Gambar: KlikBalikpapan.co
Â
Siapa dari kita yang tak ingin sukses? Siapa yang bermimpi untuk gagal? Tentu tak ada yang ingin gagal, semua manusia tentunya ingin sukses bahkan mendambakan puncak kesuksesan. Sukses dalam karier pekerjaan di Pemerintahan/swasta atau karier politik/organisasi. Tak ada manusia yang bercita-cita menjadi Pengemis atau Pengangguran. Semua manusia mendambakan karier yang cemerlang agar kehidupannya layak dan menyenangkan. Berbagai cara dan upaya dilakukan seperti menempuh pendidikan, kursus, seminar atau langkah lainnya sesuai bidang yang diminatinya. Segalanya dipersiapkan secara matang, terarah dan terukur.
Banyak yang tak menyadari bahwa hidup itu dinamis, berputar ibarat roda, ada saatnya diatas, ada masanya harus kembali ke bawah. Demikian juga dengan karier, posisi atau jabatan yang kita emban saat ini, mungkin saat ini kita berada dipuncak kekuasaan namun ingat ada saatnya kita harus kembali ke bawah atau titik nol. Pensiun, masa waktu jabatan yang berakhir sesuai aturan perundangan, regenerasi kepemimpinan atau dijatuhkan oleh lawan politik menjadi beberapa alasan atau ketentuan yang mewajibkan kita kembali ke posisi bawah. Siapkah kita menghadapinya?
Persiapan Diri
Tak semua siap menghadapi keadaan di level terendah/dibawah. Banyak yang takut, bingung bahkan tak ikhlas saat harus kembali ke level bawah. Kehilangan aktifitas/rutinitas, jabatan, status sosial menjadi kekhawatiran dan hal menakutkan bagi sebagian orang. Bagi yang tak siap akan melegalkan cara apapun demi mempertahankan kekuasaan, kursi kehormatan dan tahtanya. Tak sedikit pula yang depresi/stress, sakit berat bahkan meninggal tiba-tiba akibat tak siap menerima keadaan dibawah.
Siapapun dan apapun jabatan kita, mental dan sikap hidup menjadi pedoman penting. Beberapa langkah yang dapat kita lakukan agar siap menuju level bawah diantaranya yaitu:
Pertama, Bersyukur
Menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan baik hingga akhir tugas adalah suatu karunia yang patut disyukuri dengan sukacita. Semua bukan karena kemampuan dan kekuatan kita, Tuhanlah yang berkarya memberi kemampuan dan membimbing kita. Saat berada dipuncak haruslah bersyukur dan saat kembali ke level bawah juga patut bersyukur.
Kedua, Jabatan adalah anugerah
Jabatan dan karier bukanlah sesuatu yang harus disombongkan, bukanlah dewa yang harus diagung-agungkan atau alat agar dihormati atau disegani banyak orang. Jabatan adalah anugerah dari Tuhan, amanah yang harus dilakukan dengan benar demi kemuliaanNYA dan kepentingan banyak umat.
Ketiga, Jalin tali Silahturahmi
Posisi puncak bukan berarti harus memisahkan diri dari masyarakat, hendaknya kita menjalin dan menjaga tali silaturahmi dengan cara bermasyarakat, membumi, berpola hidup sederhana, bersikap rendah hati serta jangan menganggap orang lain lebih rendah. Jadilah pribadi yang menyenangkan dan disenangi banyak orang bukan karena jabatan tetapi karena sikap dan kebaikan diri kita.
Keempat, Rencanakan aktifitas positif
Gunakan kesempatan emas dengan melakukan aktifitas positif seperti bergabung dengan komunitas sosial, mengajar, mendekatkan diri kepada Tuhan/mendalami agama, melakukan hobby yang selama ini tak dapat dilakukan karena terbentur rutinitas dan waktu atau menikmati masa tua bersama keluarga sambil menjaga dan bermain dengan cucu. Jadikan diri bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Siap berada dipuncak, harus siap juga bila saatnya harus kembali ke level bawah, siap menjadi pimpinan atau petinggi hendaknya siap kembali menjadi rakyat atau anggota biasa. Siap tidak siap, mau tak mau kita harus menghadapinya.