Mohon tunggu...
Arya Panca
Arya Panca Mohon Tunggu... pegawai swasta -

warnai hidup dengan KASIH

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peranan dan Tanggungjawab Orangtua dalam Merencanakan Pendidikan Anak

27 Oktober 2015   14:05 Diperbarui: 2 November 2015   14:30 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Masih adanya anggapan dan pemikiran dimasyarakat bahwa pendidikan itu tak penting, hanya pemborosan yang menghabiskan waktu dan biaya. Biaya pendidikan mahal dan tak menjamin masa depan cerah. Pendidikan tak menjamin seseorang menjadi kaya/sukses. Lebih menyedihkan banyak orangtua tak menyekolahkan anaknya dengan alasan pendidikan tak menghasilkan uang. Uang selalu menjadi orientasi atau prioritas hidup sehingga sejak kecil anak sudah dipaksa untuk bekerja guna membantu perekonomian keluarga. Anak diekspoilitasi, dijadikan mesin pencetak duit bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Banyak anak kehilangan masa kecilnya, masa bermain, belajar dan tumbuh bersama teman-teman seusianya karena harus bekerja mencari nafkah bagi keluarga. Pemikiran dan anggapan yang keliru tersebut perlu diluruskan!

Konsep Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara terbagi menjadi sistem Pengajaran dan Pendidikan. Pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah seperti bebas/merdeka dari kebodohan dan kemiskinan sedangkan Pendidikan lebih memerdekakan manusia dari aspek hidup batin seperti otonomi berpikir dan mengambil keputusan, mentalitas dan mandiri. Pengajaran dan Pendidikan harus bersinergi tak dapat terpisah satu dengan lainnya. Sedangkan dalam Kamus besar Bahasa Indonesia definisi Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara dan perbuatan mendidik. Dengan kata lain pendidikan adalah proses menuju masa depan bukan jalan pintas meraih masa depan.

Pendidikan mahal memang tak terbantahkan. Beberapa survey menyatakan kenaikan biaya pendidikan tiap tahunnya sekitar 15-20%. Investasi berupa tabungan atau asuransi dana pendidikan anak merupakan solusi yang tepat guna mengatasi biaya pendidikan yang semakin meningkat. Pilih lembaga jasa keuangan yang tepat yang menawarkan produk lengkap. Salah satu lembaga keuangan yang dapat dipilih adalah AXA Mandiri dengan produk Child Education Plan atau Smart Kidz, produk yang menawarkan solusi mengatasi kenaikan biaya pendidikan tiap tahunnya.

Beberapa alasan wajib memilih AXA Smart Kidz yaitu : Mengamankan Masa Depan Anak; Manfaat Akhir Kontrak; Manfaat Perlindungan terhadap Kematian; Manfaat Perlindungan Cacat Tetap Total; Kepastian Masa Depan Anak Anda melalui Manfaat Pengembalian Premi; Pilihan Dana Investasi yang beragam; Loyality Bonus dan Likuiditas; Kebebasan Memilih Premi yang Anda bayarkan; Pilihan Jumlah Uang Pertanggungan dan Fasilitas Perlindungan Tambahan; Perusahaan yang Kuat. Produk tersebut dapat diakses atau dilihat lebih lengkap di www.axa-mandiri.co.id

Harta berharga yang diberikan orangtua kepada anak adalah Ilmu. Ilmu yang diperoleh melalui pendidikan. Peranan dan tanggungjawab orangtua dalam merencanakan pendidikan anak sejak dini sangat penting dan berpengaruh bagi kehidupan dan masa depan anak. Menanamkan pentingnya pendidikan, menggali potensi, minat serta bakat anak, memberikan pendidikan yang berkualitas serta mempersiapkan dana pendidikan sejak dini menjadi tugas dan tanggungjawab orangtua terhadap anaknya. Kewajiban anak adalah belajar demi meraih cita-cita dan menjadi kebanggaan keluarga bukan bekerja mencari nafkah untuk keluarga.

Perencanaan pendidikan anak sejak dini akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perencanaan pendidikan anak sama halnya mempersiapkan generasi Bangsa dimasa depan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun