Mohon tunggu...
Ario Wirawan
Ario Wirawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY'19

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Piala Dunia 2022: Hasil Keringat atau Nyawa?

29 Maret 2021   18:31 Diperbarui: 29 Maret 2021   18:39 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu culture jamming?

Culture jamming merupakan praktik menumbangkan pesan media massa, terutama iklan, melalui sindiran artistik (Barker & Jane, 2016). Pada tahun 1980an dan 1990an, culture jamming merupakan salah satu bentuk baru postmodern sebagai "representasi politik."  Culture jamming mencoba untuk mengubah sebuah pesan yang sudah ada ke pesan yang memiliki arti yang berbeda dari aslinya. Dalam cultural jamming, terdapat pelakunya yang disebut "Jammers" yang bertujuan untuk menumbangkan hal-hal dalam media dengan mengubah pesan menjadi anti-pesan.

Sejarah Tuan Rumah Piala Dunia

Sebagai salah satu penggiat sepakbola dan penggiat lainnya, Piala Dunia merupakan turnamen yang paling ditunggu-tunggu. Bagaimana tidak? Turnamen Piala Dunia digelarkan 4 tahun sekali dan mengundang antusiasme dari penggiat sepakbola global dan di luar sepakbola. Piala Dunia selalu menghadirkan pertandingan-pertandingan yang menegangkan dan euforia yang disajikan sangatlah gila.

Diluar negara-negara tiap benua berusaha untuk lolos ke Piala Dunia lewat kualifikasi, negara-negara dunia juga memperebutkan posisi sebagai tuan rumah Piala Dunia. Keuntungan yang didapatkan oleh tuan rumah Piala Dunia adalah langsung mendapatkan tempat di Piala Dunia tanpa kualifikasi, promosi pariwisata, dan mendapatkan devisa.

Dalam sejarah pemilihan tuan rumah Piala Dunia pada tahun 1934, Uruguay merupakan negara pertama yang menjadi tuan rumah dan dimenangkan oleh Uruguay sendiri. Kemudian, perhelatan kedua Piala Dunia menjadikan Italia sebagai tuan rumah dan dimenangkan oleh Italia sendiri. Kebetulan kali ya, jadi tuan rumah bonus juara!

Kembali ke masa kini, pergelaran Piala Dunia selanjutnya adalah Piala Dunia 2022. Yap, tidak salah tahun depan sudah ada Piala Dunia! Dalam merebut "tahta" sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, terdapat 5 negara yang bersaing untuk mendapatkannya. 5 negara tersebut adalah Qatar, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.

Untuk perhelatan Piala Dunia 2022, "tahta" ini didapatkan oleh Qatar. Dalam sejarah, Qatar merupakan negara Asia kedua yang dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia setelah Jepang-Korea Selatan pada tahun 2002.

Masalah Qatar Mengenai HAM

Agar Piala Dunia 2022 dapat dijalankan dengan baik, Qatar perlu membangun infrastruktur yang memadai sesuai standar FIFA, seperti stadion dan hotel. Tetapi, Qatar diduga telah melanggar hak asasi manusia pekerjanya dalam membangun infrastruktur Piala Dunia. 

Dilansir dari bolalob.com, Amnesty International telah menulis surat kepada FIFA meminta badan pengatur sepakbola dunia itu untuk menggunakan pengaruhnya dalam memastikan Qatar memenuhi janjinya terkait hak-hak pekerja migran. Dilaporkan bahwa sudah terdapat sekitar 6.500 pekerja yang meninggal dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka selama 10 tahun semenjak Qatar dipilih sebagai tuan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun