Mohon tunggu...
Ario Wirawan
Ario Wirawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY'19

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Piala Dunia 2022: Hasil Keringat atau Nyawa?

29 Maret 2021   18:31 Diperbarui: 29 Maret 2021   18:39 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun dikatakan bahwa FIFA telah mengambil langkah-langkah terkait dengan masalah tersebut dan Qatar telah melakukan beberapa reformasi positif beberapa tahun terakhir, tetapi Amnesty International tetap berpendapat masih terdapat ribuan pekerja migran yang dieksploitasi.

Bagaimana tidak? Dalam jangka 10 tahun, Qatar mencoba untuk menbangun sebuah kota Losail, sebuah kota yang belum ada sama sekali 10 tahun yang lalu! Kota Losail dibangun sebagai target Qatar dalam menggelarkan Piala Dunia 2022. Selain itu, Qatar masih harus membangun atau merenovasi stadion yang memadai sesuai standar FIFA. Untuk mencapai target, Qatar menerapkan sistem kerja paksa yang melanggar hak asasi manusia. Diluar itu, kondisi cuaca di Qatar yang ekstrim tentu menyiksa pekerja migran yang ada di sana.

Belakangan ini, masalah eksploitasi pekerja migran yang dilakukan oleh Qatar tidak hanya dikecam oleh Amnesty International, tetapi juga pemain. Seperti yang kita tahu, pemain dari negara Norwegia, Belanda, dan Jerman menyuarakan kecaman mereka dengan memakai baju yang menyuarakan anti-pesan mereka.  Boikot yang dilakukan oleh negara-negara tersebut tidak akan hanya berhenti disana, pasti akan ada negara-negara lain yang mengikuti pergerakan yang diciptakan.

Sumber : modernghana.com
Sumber : modernghana.com
Tidak hanya pemain yang menyuarakan pendapatnya, netizen di media sosial juga menyuarakan pendapatnya. Netizen membuat sebuah meme yang menunjukkan Qatar memenangi posisi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan dibelakangnya kotanya, terlihat Qatar yang memaksa pekerja migran (dalam foto negara India) untuk dieksploitasi.

Daftar Pustaka

Baker, C., & Jane, E. (2016). Cultural studies: Theory and practice. Los Angeles: SAGE Publications.(h.243)

Robert. (2021). Piala Dunia 2022 Qatar Diganggu Isu Pelanggaran HAM Pekerja. Bolalob.com. Diambil dari sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun