KAPABILITAS PERUBAHAN DI ERA DIGITAL: INOVASI DAN ADAPTASI UMKM DIMSUM CIK IRIN
 Irinne Sukma Sari Puaspita1, Purbudi Wahyuni2
 (1. Magister Manajemen UPN Veteran Yogyakarta, 2. Dosen Magister Manajemen UPN Veteran Yogyakarta )
Kapabilitas bukanlah istilah yang hanya dimaknai dalam dunia bisnis, namun juga secara dasar memiliki arti yang umum untuk segala aspek bidang, termasuk dalam bidang kemampuan yang dimiliki setiap orang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kapabilitas diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan dalam melakukan sesuatu. Kata dasarnya berupa Kapabel yaitu mampu, cakap, pandai dan sanggup. Menurut kutipan dari Oxford Advanced Leaner's Dictionary (fifth edition, 1995), kapabilitas adalah kemampuan atau kekuatan untuk melakukan sesuatu. Amir (2011: 86) juga mengemukakan bahwa kapabilitas merupakan kemampuan mengeksploitasi secara baik sumber daya yang dimiliki dalam diri maupun didalam organisasi, serta potensi diri untuk menjalankan aktivitas tertentu ataupun serangkaian aktivitas. Kapabilitas perubahan dapat diartikan juga sebagai teori yang menjelaskan bagaimana organisasi dapat beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan yang dinamis dan tidak pasti. Kapabilitas perubahan berfokus pada kemampuan organisasi untuk mengidentifikasi, mengakuisisi, dan mengembangkan kapabilitas yang diperlukan untuk merespons perubahan secara efektif. Manfaat dari kapabilitas perubahan diantaranya adalah dapat meningkatkan daya saing yang dimana organisasi dengan kapabilitas perubahan yang tinggi lebih mampu beradaptasi dengan perubahan di lingkungannya dan tetap kompetitif. Yang kedua yaitu meningkatkan inovasi dengan melakukan kapabilitas perubahan dapat membantu organisasi mengembangkan produk dan layanan baru yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang. Kemudian manfaat dari kapabilitas perubahan yang terakhir adalah meningkatkan kinerja keuangan, dengan dilakukannya kapabilitas perubahan tentunya organisasi yang mampu berubah dengan efektif akan lebih mungkin untuk mencapai tujuan keuangan/kinerja.Â
Perkembangan teknologi dari masa ke masa terus berkembang, dan tahun 2000an merupakan puncak dari kemajuan teknologi yang dimana perkembangannya sangatlah pesat. Teknologi menjadi trend kehidupan setiap individu, kegiatan-kegiatan dipermudah dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan, mulai dari informasi, komunikasi, transaksi, edukasi, dan hiburan. Dengan teknologi digital yang terus berkembang tentunya juga akan sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Selain itu, dengan adanya perkembangan teknologi yang saat ini semuanya serba digital (era digital) memberikan dampak transformasi besar dalam aspek dunia bisnis dan tentunya di era digital yang semakin berkembang ini akan banyak tantangantantangan yang akan di hadapi oleh suatu organisasi, seperti adanya persaingan yang semakin ketat, perubahan perilaku konsumen, disrup teknologi yang dimana perkembangan teknologi yang pesat dapat memunculkan produk dan layanan baru yang disruptif, sehingga organisasi harus terus berinovasi untuk tetap relevan. Inovasi menjadi pusat dari kapabilitas perubahan di era digital, organisasi yang mampu menghasilkan ide-ide inovatif dan menerapkannya dengan cepat akan memiliki keunggulan kompetitif yang besar. Inovasi di era digital melibatkan pemanfaatan teknologi dengan cerdik untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan stakeholder perusahaan. Namun, inovasi saja tidak cukup, kapabilitas perubahan yang sukses juga diperlukan untuk mengadaptasi perubahan tersebut ke dalam seluruh organisasi, memastikan agar inovasi dapat diintegrasikan dalam strategi bisnis yang ada. Proses adaptasi diantaranya mencakup perubahan budaya organisasi, struktur dan sistem.
Perubahan budaya organisasi merupakan langkah penting dalam mengambil inovasi dari konsep menjadi kenyataan. Suatu organisasi perlu menciptakan budaya yang mendorong kerja sama tim, kolaborasi, eksperimen dan pemikiran out of the box. Budaya yang terbuka terhadap perubahan dan inovasi tentunya akan memungkinkan munculnya ide-ide baru dengan lebih mudah. Tidak hanya itu saja, struktur organisasi juga perlu diubah agar bisa mendukung berjalannya proses inovasi. Struktur organisasi yang fleksibel dan responsif akan memungkinkan suatu organisasi untuk bergerak dengan cepat dan mengatasi hambatan yang muncul selama proses inovasi, tentu saja sistem-sistem tersebut juga harus disesuaikan dengan inovasi yang diadopsi. Untuk mengembangkan kapabilitas perubahan yang kuat, suatu organisasi perlu memiliki visi yang jelas mengenai arah masa depan organisasi tersebut. Visi ini menjadi panduan dalam menentukan tujuan jangka panjang dan merupakan strategi bisnis yang relevan. Dalam mengembangkan visi organisasi perlu mempertimbangkan tren dan perkembangan di bidang teknologi, industri serta perilaku konsumen. Selain itu, organisasi juga perlu melibatkan semua anggota tim dan partisipasi dari semua yang berkaitan dengan organisasi tersebut guna menumbuhkan rasa memiliki terhadap perubahan dan meningkatkan penerimaan terhadap inovasi yang akan diadopsi. Dengan adanya kapabilitas perubahan yang dilakukan, akan menjadikan pembeda antara organisasi yang berhasil bertahan dan berkembang dengan organisasi yang tidak. Dalam mengembangkan kapabilitas tidak hanya dilakukan oleh perusahaan/organisasi-organisasi besar saja, melainkan UMKM juga perlu melakuan kapabilitas perubahan yang kuat, inovasi dan adaptasi hal ini dilakukan agar UMKM bisa tetap relevan dalam era yang terus berubah-ubah.Â
Hal inilah yang saat ini sedang diterapkan oleh UMKM Dimsum Cik Irin, Dimsum Cik Irin merupakan UMKM yang menjual makanan oriental yang sangat digemari oleh masyarakat di Indonesia, makanan ini merupakan makanan olahan daging yang dihiasi berbagai macam topping dan dihidangkan dengan saus sehingga memberikan sensasi rasa yang nikmat dan menggugah selera. Hadir dengan konsep street food, Dimsum Cik Irin memberikan kesan yang lebih santai, nyaman, cepat dan murah. Tidak hanya itu saja, Dimsum Cik Irin juga memberikan pelayanan pemesanan melalui ojek online dan media sosial, sehingga hal ini akan sangat mempermudah konsumen yang ingin menikmati Dimsum Cik Irin tanpa harus datang langsung ke stand.
