KAMPUNG INGGRIS PARE DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN YANG AGILE PADA SAAT DAN PASCA PANDEMI
Siti Durotul Khasanah1,Nanda Asmawati1,Purbudi Wahyuni2`
(Magister Manajemen Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta)
Covid-19 menimbulkan berbagai efek dalam kegiatan, salah satunya pada sektor industri maupun pendidikan yang mengharuskan para pengajar melakukan work from home melalui online working untuk menyurutkan resiko penularan. Dengan saling memelihara kebersihan, social distancing, memakai masker, isolasi mandiri, dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dan Level 3 di Wilayah Jawa dan Bali (Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2021). Oleh karena kebijakan ini, maka timbul bermacam-macam reaksi dari masyarakat, ada yang tetap mempunyai pikiran positif, dan banyak juga yang mempertanyakan kebijkan ini.
Salah satu sektor pendidikan yaitu terjadi pada lembaga kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris, Pare, Kediri, Jawa Timur. Peluang bisnis Kampung Inggris mempunyai peluang besar dalam pembelajaran online karena semua orang dapat belajar darimana saja tanpa perlu pergi langsung ke lokasi tempat belajar. Tentunya hal ini menjadi bisnis yang tangkas dan efisien. Secara ekonomi, siswa dapat tinggal di rumah tanpa harus mengeluarkan uang untuk transportasi dalam pendidikan. Selain belajar, siswa juga bisa tetap melakukan aktivitas sehari-hari. Pembelajaran dengan memanfaatkan internet akan mendorong tumbuhnya keterampilan learning how to learn, keterampilan penalaran, keterampilan komunikasi berbicara dan menulis, kemampuan menemukan berbagai sumber belajar dan meningkatkan aktivitas yang dapat dilakukan secara mandiri.
Sejak pandemi ini, banyak sektor bisnis di daerah setempat yang tutup dan Pare bagaikan kota mati tak berpenghuni. Hampir separuh pendapatan warga sekitar berasal dari asrama, homestay, tempat kursus, makanan, rental sepeda, dan kafe. Karena Covid-19, Kampung Inggris melakukan terobosan bisnis baru dalam mempromosikan lembaga melalui media sosial dan mulai menerima siswa secara online untuk menghidupkan kembali perekonomian yang tidak stabil.
Pembelajaran online mengacu pada proses pembelajaran di ruang kelas virtual di dunia maya melalui internet. Teknologi informasi yang terus berkembang memfasilitasi pembelajaran ketika pengajar dan siswa tidak bertemu di kelas. Perangkat lunak media online dipengaruhi oleh data jaringan internet. Jika pengajar memiliki keunggulan data jaringan yang stabil dan perangkat lunak media online seperti Zoom dan Google Meet, sehingga kinerja pengajar tidak akan terganggu dalam proses mengajar. Masalah dalam mengajar adalah ketika pengajar menghadapi gangguan jaringan data internet, khususnya ketika musim hujan dan pada saat listrik padam atau kurangnya pengetahuan tentang aplikasi media online. Beberapa tempat kursus pada Kampung Inggris dalam melakukan online working sudah difasilitasi aplikasi Zoom Pro yang dapat menampung 100 peserta dan waktunya juga unlimited.
Pada pasca pandemi, kondisi di Kampung Inggris kembali membaik. Bahkan, saat ini pemerintah daerah sedang membangun beberapa infrastruktur, seperti trotoar. Sebelumnya, pada masa pandemi, aktivitas disana cukup sepi dan proses belajar mengajar sebagian besar dilakukan secara online. Masyarakat sekitar Pare antusias menyambut dibukanya kembali Kampung Inggris di masa pasca pandemi setelah rehat selama berbulan-bulan karena pencegahan penyebaran virus corona. Tak heran, banyak masyarakat, termasuk masyarakat sekitar, yang sangat menantikan dibukanya kembali berbagai lembaga kursus ini. Kampung Inggris bangkit dari kesulitan menuju era yang baru. Peserta dari berbagai daerah pun mulai berdatangan untuk mengikuti kursus bahasa Inggris secara offline, dengan harapan berhasil dalam menimba ilmu disana.
Pembelajaran siswa di Kampung Inggris terlepas dari faktor pendukung yang membantu mereka bertahan dan beradaptasi. Faktor pendukung yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yang pertama adalah motivasi diri. Motivasi merupakan suatu jenis motivasi yang diwujudkan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu atau menetapkan suatu tujuan bagi dirinya. Motivasi diri siswa terletak pada kenyataan bahwa dengan memahami dan berbicara bahasa Inggris, mereka lebih mudah mengenal berbagai bidang yang diinginkan. Mengetahui bahasa Inggris sangatlah penting dalam kehidupan seseorang, karena saat ini bahasa tersebut sudah menjadi bahasa internasional. Keterampilan berbahasa Inggris menjadi salah satu penentu kualitas sumber daya manusia saat ini dalam menghadapi tantangan baru dalam industri 5.0.
Kedua, aspirasi merupakan faktor pendukung yang muncul dalam pembelajaran pada kondisi pasca pandemi. Saat ini siswa memiliki keinginan atau tujuan yang berbeda-beda dan beragam untuk belajar di Kampung Inggris. Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa disana khususnya mahasiswa fresh graduate, terdapat dua tujuan utama yaitu kelanjutan studi sekaligus persiapan beasiswa dan kesempatan mendapatkan pekerjaan. Kesadaran akan pentingnya bahasa Inggris dalam dunia pendidikan dan dunia kerja mendorong masyarakat untuk belajar menguasai bahasa Inggris. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada jenjang pendidikan di Indonesia saat ini, pemerintah telah menerapkan pengajaran bahasa Inggris mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini seiring dengan tingginya persaingan, tuntutan dunia kerja dan globalisasi yang menjadikan penguasaan bahasa Inggris mutlak diperlukan. Persyaratan bahasa Inggris untuk dunia kerja sering ditemukan dalam wawancara kerja atau alat komunikasi yang menunjang keseluruhan pekerjaan. Jadi bahasa Inggris dianggap penting dalam aspirasi seseorang karena mempengaruhi semua bidang pendidikan dan pekerjaan yang diinginkan.
Selanjutnya yaitu faktor eksternal. Yang pertama, lingkungan belajar kampung Inggris, mendukung kegigihan siswa dalam belajar di kondisi pasca pandemi saat ini. Lingkungan belajar Kampung Inggris dapat dikatakan sama dengan lingkungan sekolah pada umumnya, namun mempunyai daya tarik dan nilai tersendiri bagi siswa. Daya tarik lingkungan kampung inggris terletak pada penggunaan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut terlihat jelas di setiap sudut kawasan Kampung Inggris, di tempat kursus, asrama dan tempat usaha masyarakat sekitar.
Kedua, kualitas pengajar dari lembaga tempat kursus. Dalam setiap proses pembelajaran suatu lembaga pendidikan, seorang pengajar mengidentifikasi siswa sebagai motivator yang mempengaruhi minat belajarnya. Pengajar sebagai motivator artinya pengajar berperan dalam merangsang dan meningkatkan minat terhadap perkembangan siswa pada kegiatan belajar. Pengajar menciptakan suasana yang nyaman, learning fun dan selalu update dalam dunia teknologi sehingga siswa menjadi tertarik dan berkeinginan untuk terus memperdalam belajar Bahasa Inggris.